BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rasulullah SAW hijrah untuk menjadi insan yang lebih baik. Hijrah bukan hanya sebatas berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tapi secara batih, hijrah bermakna menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam sebuah kajian, Ustaz Abdul Somad banyak menerangkan soal hijrah. Misal, jika tahun-tahun sebelumnya dia tak pernah puasa tapi di tahun ini dia berpuasa, itu artinya seseorang itu sudah hijrah.
“Orang beriman tak pernah ada kata terlambat. Dia terus mengubah diri supaya lebih baik walau sudah termakan usia. Pernah melihat stiker yang ditempel di dinding masjid ‘kendaraan harap dikunci ganda’, itu tandanya pencuri belum hijrah. Kalau sudah hijrah maka tak ada lagi tempelan stiker seperti itu di dinding masjid,” ujarnya.
Dia menjelaskan hijrah tak bisa setengah-setengah dan harus total. Kalau suami sudah hijrah maka istrinya juga perlu diingatkan untuk hijrah.Â
“Misal suami berikan uang ke istri untuk membeli jilbab panjang. Aku tak lagi rela melihat engkau hai istriku memakai jilbab ‘pasrah tapi tak rela’. Belakang tertutup tapi depan terbuka. Warna kuning pulak ujungnya,” ujarnya.
Hijrah itu membuat seseorang menjadi lebih baik. Oleh sebab itu Allah SWT memerintahkan umat untuk hijrah. Memakai hijab dan menutup aurat itu adalah hijrah yang sederhana, namun berat untuk dilakukan. Sebab hijrah bukan datang dari penampilan tapi atas dasar keinginan hati yang kuat. (bpc3)