BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Musim trek atau penurunan produksi sawit yang terjadi drastis merupakan persoalan bagi petani saat ini, khususnya di Riau. Hal ini terjadi akibat pemeliharaan kebun kelapa sawit yang tidak sesuai SOP.Â
Wakil Ketua II Apkasindo Provinsi Riau, Ari mengatakan bahwa salah satu penyebab musim trek sawit adalah faktor pemeliharaannya.Â
“Salah satu penyebab musim trek sawit adalah faktor pemeliharaan, banyak petani kelapa sawit melakukan pemeliharaan kebun kelapa sawit tidak sesuai dengan SOP nya,” jelasnya, Rabu (10/1/18).
Salah satu contoh pemeliharaan yang tidak sesuai dengan standar operasional (SOP) adalah pemupukannya.
“Melakukan pemupukan sesuka hati, tergantung kemauan dan kemampuan. Artinya pemeliharaan yang tidak terprogram,” katanya.Â
Jadi kata Ari, pola pemeliharaan yang terprogram itu jadwalnya teratur. Baik itu pemupukan, pembersih, pemangkasan pelepah (daun) sawit, dan lainnya.Â
Baca:
Tak Terbendung, Trek Sawit di Rohul Semakin Parah
Petani Pertanyaan Solusi Musim Trek Sawit
“Contoh mupuk per 3 bulan, itu harus disiplin. Berarti 3 bulan sekali harus dipupuk. Kadang petani melakukan pemupukan 3 bulan, setelah itu 6 bulan baru dipupuk lagi, setelah itu 4 bulan. Ini kan tidak terprogram,” paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 2 bulan terakhir produksi kelapa sawit semakin menurun. Dan petani mengatakan bahwa itu merupakan musim trek sawit. (mg3)Â