BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Keputusan sepihak Presiden Amerika Seirkat, Donald Trump, yang mengatakan Kota Yerusalem sebagai ibukota Negara Israel, menurut pengamat kebijakan publik untuk memecah belah negara Timur Tengah.
“Dugaannya strategi politiknya Donald Trump ingin memecah belah Islam, khususnya negara Timur Tengah, dengan membangun wacana pemindahan ibukota sepihak, dimana yang kita ketahui itu (Yerusalem, red) kota suci bagi tiga agama (Islam, Yahudi, Kristen),†terang Saiman Pakpahan, seorang pengamat kebijakan publik, Minggu (16/12/2017).
Saiman juga menjelaskan, ketika Yerusalem dikuasai negara non Islam (Israel, red), maka akan memancing emosi negara Islam dunia. Nah, di Timur Tengah akan terjadi polarisasi kekuatan yang mendua. Ini dikarenakan di satu sisi ada negara Islam, tapi di satu sisi lain ada negara antek-antek negara Amerika Serikat,†jelas Saiman.
Selain itu, sifat dan ideologi Donald Trump yang anti teroris dan anti Islam, menurut Saiman juga menjadi salah satu alasan pemindahan sepihak ibukota Israel ke Kota Yerusalem.
“Unit analisa persoalan individunya ialah Donald Trump yang anti teroris dan anti Islam, banyak orang bilang dia sakit jiwa,†tutur Saiman. (bpc9)