BERTUAHPOS.COM – Pesawat Malaysia Airlines MH17 diyakini telah ditembak jatuh di atas langit Ukraina. Siapa pelakunya, belum diketahui. Pihak Rusia maupun Ukraina masih saling tuduh.Â
Â
Seperti dilansir The Straits Times, para ahli menyebutkan ada tiga kemungkinan pihak yang diduga sebagai pelaku. Separatis Pro-Rusia di Ukraina, pasukan Rusia di perbatasan, atau pasukan pemerintah Ukraina.
Â
1. Separatis Pro-Rusia di Ukraina
Â
Para pemberontak Pro-Rusia muncul sebagai tersangka utama. Reuters melaporkan seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan Washington menduga kuat pesawat Boieng 777 itu ditembak oleh rudal canggih dari darat ke udara oleh separatis Ukraina yang didukung oleh Moskow.
Â
Pesawat itu jatuh di dekat desa Hrabove, sekitar 40 km dari perbatasan Rusia di dekat ibu kota Donetsk. Di sana adalah daerah kubu pemberontak selama beberapa bulan. Insiden ini terjadi setelah serangkaian insiden sebelumnya, termasuk jatuhnya beberapa helikopter pemerintah Ukraina dan pesawat Ukraina, yang memang diduga sebagai pelakunya adalah separatis Ukraina.Â
Â
Tuduhan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh kelompok separatis Ukraina menguat setelah harian berbahasa Inggris Ukraina, The Kyiv Post, menurunkan laporan berisi percakapan antara salah seorang anggota kelompok militan itu dengan agen intelijen militer Rusia.
Â
Laman Malaysia, The Star, Jumat 18 Juli 2014 melansir percakapan itu diperoleh dengan mencegat komunikasi kedua pihak. Kemudian agen keamanan Ukraina (SBU), merilis pernyataan salah seorang anggota separatis yang menyebut pesawat yang mereka tembak jatuh milik pesawat sipil. [Baca selengkapnya VIDEO: Pengakuan “Tersangka Penembak” Pesawat MH17]
Â
2. Tentara Rusia di perbatasan
Â
Seorang pejabat AS mengatakan berdasarkan investigasi kemungkinan pesawat ditembak dengan rudal SA-11 atau rudal Buk.Â
Â
Sistem rudal kendali atau rudal Buk telah dikembangkan sejak era Uni Soviet dan kini dioperasikan oleh pasukan militer Rusia. Sistem rudal ini disebutkan sudah banyak digunakan di perbatasan Rusia dan Ukrania.
Â
Kemungkinan pemberontak pro-Rusia menggunakan sistem rudal jarak jauh itu tidak mungkin. Sebab dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk menguasai sistem canggih itu.
Â
Kata pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu, militer Rusia memiliki dua baterai rudal udara yang diposisikan dekat dengan perbatasan. Namun belum ada bukti terkait bahwa baterai itu melepaskan tembakan yang meruntuhkan MH17 tersebut.
Â
Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Jumat 18 Juli 2014, juga menegaskan alat utama sistem persenjataan seperti itu tidak dimiliki oleh Ukraina.Â
Â
Pemerintah Ukraina juga akan terus menghadirkan bukti adanya keterlibatan militer Rusia dalam insiden itu. [Baca Ukraina: Pesawat Malaysia Airlines Ditembak Rudal Buatan Rusia]
Â
3. Pasukan pemerintah Ukraina
Â
Para pemimpin pemberontak Republik Rakyat Donetsk menuduh jet angkatan udara Ukraina yang telah menjatuhkan MH17.Â
Â
Tapi Presiden Ukraina Petro Poroshenko membantah tuduhan itu. Dia menyebut insiden ini adalah aksi teroris dan menyebutkan bahwa gerilyawan yang menembak jatuh pesawat MH17(viva)