BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU –Â Perhelatan megah lima tahun lalu, kini menyisakan bangunan yang tidak terawat. PON XVIII 2012, Pekanbaru menjadi tuan rumah.
Seperti gapura yang menjadi gerbang utama dari megahnya Stadion Utama Riau yang terletak di Jalan Naga Sakti, Panam. Jika diperhatikan, huruf-huruf banyak yang hilang serta dinding-dinding relief yang mengelupas.Â
Huruf-huruf yang bertuliskan ‘Selamat Datang Di Kawasan Stadion Utama Riau’ kini berubah menjadi ‘Elamat Datang D Kawasan Dion Utama Riau’. Tidak hanya itu, lengkungan baja gapura juga sudah banyak berlepasan dan patah.Â
Coretan-coretan menggunakan pilox juga banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Banyaknya anak tongkrongan yang berpakaian layaknya preman, juga terkadang membuat masyarakat yang berlalu lalang atau hanya sekadar beristirahat resah.
Â
Seperti yang diungkapkan Amir, karyawan swasta tersebut merasakan khawatir jika melintas melewati Stadion Utama Riau. Dikarenakan takut tertimpa material yang ada di gapura stadion. Apa lagi akhir-akhir ini cuaca di Pekanbaru sedang musim hujan.
“Khawatir lewat sini, apalagi material gapura sudah uzur. Padahal anggaran biaya besar,” ungkapnya saat membeli potongan buah, Kamis (9/11/17).
Ia juga merasa tidak nyaman jika malam hari tiba, hampir seluruh lapak-lapak pedagang jagung bakar kurang penerangan, mereka hanya mengandalkan lambu obor yang terbuat dari sumbu dan botol bekas yang diisi dengan minyak tanah. Kemudian susunan bangku dan meja diletak di tempat yang hampir tidak ada penerangannya.
“Gimana ya, kalau saya pulang kerja malam lewat sini. Heran sama pedagang disini. Mereka cari rezeki, tapi fasilitas penerangan aja tidak ada. Itu yang beli apa tidak susah makannya. Gelap, milih tempat tidak layak sama sekali. Cuma ngandalin lampu obor, dimana letak nikmatnya makan,” jelasnya dengan nada tertawa.
Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Ayu saat melintasi Jalan Naga Sakti tersebut.Â
“Itu baja-bajanya udah patah-patah berkarat. Dinding-dinding keramiknya juga rontok. Pemko jangan cuma perhatiin yang di kotanya aja. Ini aset, pake duit rakyat,” ketusnya. (Mg5)