BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Seorang pakar transportasi di Kota Pekanbaru, Anto Feri, meminta agar Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) maupun angkutan konvensional mau bercermin diri.
Seperti yang diterangkannya kepada bertuahpos.com, Rabu (8/11/2017). Dia mengatakan, saat ini antusias masyarakat menggunakan angkutan umum. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya load factor yang hanya sekitar 30 persen. Jauh dari angka standar sebesar 70 persen
“Load Faktor yang rendah merupakan cerminan animo yang rendah dari masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum,” tutur pria yang sering disapa Feri tersebut.
Feri juga menambahkan, secara empiris bisa kita lihat bagaiman performance pelayanan angkutan umum konvensional di Pekanbaru saat ini.
Baca:Â Dewan: Taksi Online Tidak Bisa Dilarang, Hanya Harus Diberi Tatanan
“Yang paling sederhana kita masih jumpai pengemudi taksi yang nakal yang masih menawarkan nego tarif padahal jelas sekali tarif taksi harus berdasarkan argo. Kemudian angkutan kota (oplet) yang masih ugal-ugalan di jalan, musik yang keras, kondis minibus yang kurang layak atau tidak nyaman dan lainnya,” terangnya.
Selain itu, Feri juga mengatakan saat ini Organda Riau dan para operator konvensional masih kurang dalam melakukan inovasi.
“Selain kondisi empiris, organda dan para operator masih miskin inovasi pelayanan. Mulai dari peningkatan pelayanan berupa peremajaan bus yang lebih menarik. Sebagaimana banyak dilakukan di Jawa dengan penggunaan bus eksklusif, bus dengan fasilitas selayaknya hotel dan lainnya,” katanya.
Seperti yang diketahui, hingga kini konflik angkutan berbasis online di Kota Pekanbaru masih belum terselesaikan. Hal ini disebabkan tidak terimanya angkutan konvensional yang ada di Pekanbaru. Dimana salah satunya ialah load factor. (bpc9)