BERTUAHPOS.COM (BPC), LIMAPULUH KOTA – Cuaca panas sepekan terakhir memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.
Diduga saat musim panas, petani membuka lahan dengan cara membakar. Karena daun kayu mengering ditambah angin bertiup kencang membuat api merambat jauh.
Pada Senin (23/10/2017) sedikitnya ada lima titik kebakaran hutan dan lahan di Limapuluh Kota. Seperti di Jorong Banja Laweh, Kecamatan Suliki dengan kondisi goegrafis jauh dari jangkauan angkutan armada Damkar.
Kemudian di Jorong Koto Lamo Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan dimana kebun manggis milik H. Nuan terbakar dan sudah berhasil dipadamkan petugas.
Kebakaran lahan juga terjadi di Jorong SPI Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX berjarak 300 meter dari pemukiman masyarakat dan petugas masih terus berjibaku melawan api dengan alat manual seadanya.
Kemudian di daerah perbatasan Sumbar-Riau di Jorong P.Panjang Tanjuang Pauh, Pangkalan juga jauh dari jangkauan mobil pemadam kebakaran. Terakhir juga terjadi kebakaran lahan Pinus di Jorong Lubuak Aur, Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh, namun sudah berhasil dipadamkan petugas.
“Memang sejak sepekan terakhir titik-titik api muncul seiring musim panas tiba. Kebanyakan lahan dan hutan kemudian juga kebun. Ada yang sudah berhasil kita padamkan tapi ada yang masih terus dilakukan karena jauh dari pemukiman dan jangkauan Damkar sehingga dilakukan dengan cara manual,” sebut Plt Kadis Damkar Kabupaten Limapuluh Kota, Irwandi, Selasa (24/10/2017).
Camat Kapur IX, Andri Yasmen mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan perkebunan dengan cara membakar. Sebab, ketika api membesar sulit untuk dikendalikan sehingga bisa membakar hutan dan lahan lainnya.
“Jadi kita selalu mengimbau supaya masyarakat tidak membakar hutan dan lahan untuk bercocok tanam. Karena akan menimbulkan polusi asap yang mengganggu kesehatan. Kemudian juga menyebabkan api merembet jauh hingga ke daerah yang tidak terjangkau kenderaan, akibatnya harus dipadamkan dengan cara manual,” sebutnya.
Dia juga meminta agar saat musim panas ini masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan. Apalagi di daerah mudah terbakar seperti daun dan ranting kering.
“Kita sudah keluarkan imbauan ke nagari-nagari supaya masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan. Kemudian untuk menghindari bahaya api masyarakat juga diminta tetap waspada dengan api tungku, kompor dan cok listrik yang berpotensi konslet,” harapnya mengajak. (bpc15)