BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kabar Papua mengirimkan petisi rahasia, referendum bebas untuk kemerdekaan di Papua Barat, membuat Ketua Komite Rafael Ramirez angkat bicara. Dia mengatakan, tidak ada petisi yang diterima PBB, dan laporan yang pertama kali dimuat di surat kabar The Guardian, itu adalah sebuah manipulasi.
“Beberapa orang mencoba menggunakan saya dan mencoba memanipulasi atau apapun,” kata Ramirez seperti dilansir AustraliaPlus.com, dikutip dari kontan.co.Â
Dia menegaskan bahwa Papua Barat bukan bagian dari agenda komite dan PBB menyatakan punya hubungan baik dengan Indonesia. Awalnya Koordinator Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda mengatakan kepada pers bahwa 1,8 juta orang Papua Barat telah menandatangani petisi rahasia, yang ditandatangani dari rumah ke rumah dan dari desa ke desa di seluruh provinsi itu.
Dalam laporan tersebut, Benny Wenda menyatakan ia mengajukan petisi itu kepada Komite Khusus untuk Dekolonisasi PBB. Pemerintah Indonesia mengecam laporan petisi tersebut dan mengatakan bahwa petisi itu adalah aksi politik tanpa kredibilitas.(bpc3)