BERTUAHPOS.COM (BPC), BAGANSIAPIAPI – Meskipun hanya beranggotakan sebanyak 8 orang, mahasiswa yang mengatasnamakan Himpunan Pelajar Mahasiswa Rokan Hilir (Hipemarohi) Pekanbaru – Riau,menyerbu gedung DPRD Rokan Hilir dan dengan lantang melakukan demo di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Melalui aksi ini mereka berharap bisa menemui perwakilan anggota DPRD Rohil. Sayangnya pihak pengamanan tidak memberikan izin kepada mereka untuk masuk ke gedung DPRD.
“Ini (Gedung DPRD) adalah rumah kami, jadi siapapun tidak ada berhak melarang kami termasuk dari kepolisian,” teriak mereka
Muhammad Fhadil, selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa aksi ini dilakukan terkait rapor merah pemerintah daerah Rohil, sehingga kedatangan mereka ke gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutan ataupun aspirasi terhadap kinerja Pemkab Rohil yang selama ini terkesan buruk.
Beberapa tuntutan yang disampaikan adalah terkait tes urin yang ditujukan kepada pejabat legislatif dan eksekutif di lingkungan Pemkab Rohil, karena dicurigai beberapa diantaranya terindikasi pada penyalahgunaan narkoba. Kemudian selanjutnya terkait kasus jembatan Pedamaran 2 yang beberapa diantaranya melibatkan para pejabat di lingkungan DPRD Rohil, yang hingga saat ini masih menyangkut di Kejati Riau.
Sementara yang ketiga adalah terkait tenaga honorer yang hingga saat ini belum menerima gaji mereka, sementara para honorer dipaksa untuk bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. Kemudian yang terakhir adalah pembangunan jalan Lintas Kubu yang saat ini dianggap sudah begitu parah sehingga perlu penanganan yang cepat.
Setelah cukup lama berorasi, akhirnya Hendra, mewakili anggota DPRD Rohil menemui massa dan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan para mahasiswa tersebut, ia menyatakan bahwa untuk permasalahan tes urin pihaknya sudah pernah mengusulkan, namun tidak mendapatkan tanggapan sementara terkait kasus Pedamaran 2, ia menyebut bahwa kasus tersebut akan terus diusut oleh pihaknya.
Kemudian untuk tuntutan ke tiga dan ke empat, Hendra menyebut permasalahan dana menjadi penyebab belum tuntasnya masalah tersebut hingga saat ini.
Aksi sendiri pada akhirnya berjalan dengan damai, selanjutnya diagendakan mahasiswa akan menuju gedung Bupati Batu Enam, untuk melakukan orasi terkait tuntutan mereka. (bpc12)