BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gulat Manurung menepis yang mengatakan dirinya terlibat dalam pembatalan pengumuman pemenang 38 paket proyek di Dinas PU.
“Gak ada itu hubungan sama saya, hebat kali saya bisa batalkan proyek itu,” ujar Gulat Manurung ketika di hubungi bertuahpos.com, Senin (14/7/2014)
Mengenai kasus pelemparan bom molotov ke rumahnya, Gulat juga membantah yang meledak itu bukan molotov. Melainkan hanya perbuatan orang iseng saja yang melemparkan mercun bersuara besar ke depan rumahnya di Jalan Rawamangun Pekanbaru.
“Itu mercun yang meledak. Biasanya mercun itu dipakai kalau akhir tahun, itu kan besar suaranya. Cuman orang berpikirannya lain-lain, apalagi kebetulan ada pemukulan Kadis PU, dan dikaitkaitkan lah yang aneh,” paparnya.
Menurutnya, hubungan antara pemukulan kadis PU Riau Muhammad dengan adanya bunyi ledakan merecun tidak ada hubungannya dengan dirinya. “Kalau molotov, pastinya sudah adalah yang tebakar di rumah. Tapi ini satu pun tidak ada yang rusak,” tandasnya.
Memang dua peristiwa ini berlangsung berdekatan. Yakni pemukulan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau Muhmmad Julardianto Rachman (adik Wakil Gubri Arsyadjuliandi Rachman) saat berbuka bersama di kediaman dinas Wagubri, Selasa (08/07/2014).
Sedangkan yang ke dua adalah dugaan pelemparan bom molotov di rumah Dosen UR, Gulat Manurung di Jalan Rawamangun Pekanbaru. Ia merupakan salah satu orang dekat Gubernur Riau Annas Maamun.
Kedua peristiwa dikaitkan dengan kasus pembatalan pengumuman pemenang 38 paket proyek di Dinas PU. Meskipun Gulat Manurung sudah membantahnya. (syawal)