BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kota Pekanbaru menempati posisi inflasi tertinggi dibandingkan dengan 2 kota lainnya di Riau. Per Juli 2017, angka inflasi di Kota Pekanbaru 0,58%. Sedangkan di Kota Tembilahan 0,21% dan Dumai 0,05%.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau secara keseluruhan mencatat inflasi sepanjang Juli 2017 di Riau sebesar 0,48% dan lebih tinggi dari nasional yakni sebesar 0,22%.Â
Kepala BPS Provinsi Riau Aden Gultom mengatakan, inflasi Riau bulan Juli 2017 terjadi karena adanya kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing sebesar 0,80 persen.
“Selanjutnya, diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,72 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,63 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen,” katanya.Â
Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04%, dan kelompok sandang sebesar 0,02%.Â
Aden menjelaskan, komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain, angkutan udara, bawang merah, nasi dengan lauk, buncis, biaya sekolah menengah atas, gulai, dan lain-lain.Â
Sementara itu komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain bawang putih, jengkol, angkutan antar kota, pisang, udang basah, dan lain-lain.Â
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung Indek Harga Konsumen, 15 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,58%, diikuti oleh Padang sebesar 0,54%, dan Bungo sebesar 0,47 %, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,01%.Â
“Deflasi terjadi di delapan kota, dengan deflasi tertinggi di kota Padang Sidimpuan sebesar 0,50%,” tambahnya. “Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung indek harga konsumen, 59 kota mengalami inflasi,” tambahnya. (bpc3)