Tubuhnya bisa kendalikan penyebaran virus HIV dalam kondisi tak terdetaksi sedikitpun. Padahal bertahun-tahun lamanya dia tidak mengonsumsi anti retroviral (ARV).
Ini kasus pertama dan langkah di Afrika. Hanya ada 3 kasus serupa di dunia.
“Ini sangat langka,” kata Kepala Unit Penelitian HIV Parilahir, Avy Violari, seperti dikuti dari kompas.com.
Anak itu lahir 9 tahun lalu. statusnya positif HIV. Violari melakukan perawatan anti-retroviral setelah lahir, hingga 40 minggu.
Setelah 8 tahun lebih memberikan ARV ke tubuhnya dihentikan. Dia juga melakukan viral load pada sang anak. Namun mengejutkan virus itu tidak terdeteksi.
padahal 99 persen orang HIV, virus meningkat kalau tidak mengonsumsi ARV. Menariknya, anak itu bukan bagian dari golongan orang punya “bakat” genetik melawan HIV. Itu lah yang membuat kasusnya menarik. (bpc3)