BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kapolda Riau, Irjenpol Zulkarnain, punya cerita menarik pada saat dia naik haji, tahun 2014 lalu. Ketika itu dia berangkat ke tanah suci dengan istri, ibu kandung, dan ibu mertuanya.Â
“Mertua saya meninggal di sana. Sedih sekali saya. Tapi kata orang itu sebuah kemuliaan bisa meninggal di Mekah saat ibadah haji,” ujarnya. Cerita itu dipaparkannya pada saat, menghadiri pelepasan 11 orang Calon Jemaah Haji (CJH) dari Satker Polda Riau, Kamis (20/7/2017).Â
Banyak pengalaman menarik yang dia alami pada saat melaksanakan ibadah itu. Selain pengalaman pahit sepeninggalan ibu mertuanya, dia sulit sekali menitikkan air mata pada saat menjalankan ibadah haji.Â
“Saya melihat betul, banyak orang menangis pada saat menghadap kakbah dan mencium hajar aswad. Tapi saya tidak ketika itu. Sekarang setiap kali mengenang itu, saya selalu menitikkan air mata,” ujarnya.Â
“Kata ustaz saya, orang yang normal pasti akan menitikkan air mata kalau berhadapan dengan kakbah. Tapi saya tidak ketika itu. Saya tanya ke ustaz kenapa saya bisa menjadi demikian. Ustaz saya bilang, salah satu arti dari kakbah itu, adalah air mata,” tambahnya.Â
Dia takut saat mendengarkan penjelasan itu. Dia memutuskan untuk melaksanakan salat tahajud. Dan memohon kepada Allah. Saat itu, hatinya mulai terenyuh, dan dia ingin sekali menangis. “Sebagai seorang polisi saya tidak boleh nagis sembarangan. Nanti malu,” sambungnya.Â
Baca:Â 11 CJH Dari Satker Polda Dilepas, Ini Pesan Kapolda Riau
Di hari ke 3, baru dia bisa meneteskan air mata. Dan setiap kali dia lihat kakbah, air matanya selalu keluar. “Cuma saya tahan-tahan saja. Saya mendoakan diberikan kelembutan hati bagi kita semua untuk bisa sampai kesana,” ujar Zulkarnain.
Menurut dia, yang terpenting dalam melaksanakan ibadah haji itu, jauhkan hati dari sifat sombong. Sebab di tanah suci itu manusia harus selalu rendah hati.
“Dan teruslah berdoa. Saya salah satu orang yang meyakini bahwa doa itu 80% memberikan kontribusi terhadap keberhasilan. Asal yakin,” tambahnya. (bpc3)