BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Ekonomi Provinsi Riau benar-benar terpukul sejak anjloknya harga Migas. Ditambah lagi dengan kampanye negatif terhadap sektor kelapa sawit dari dalam dan luar negeri, semakin memperburuk kondisi.
Hal tersebut diungkapkan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau Masperi. “Persoalan kita hari ini 46 persen masyarakat Riau bergerak di sawit. Riau terkenal atasnya minyak (sawit), bawahnya minyak (Migas). Tetapi adanya kampanye negatif di dalam dan luar negeri, membuat harga jual CPO melemah di pasar global. Sehingga berdampak pada turunnya harga TBS sawit,†katanya.
Melihat ketergantungan Riau terhadap Migas dan sawit inilah yang kemudian membuat pendapatan daerah ‘menggelepar’. Banyak kabupaten dan kota alami defisit anggaran sehingga melakukan rasionalisasi.  “Hal inilah yang berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat,†katanya, Kamis (20/07/2017).
Untuk itu Masperi meminta kepada Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FoKSBI) wilayah Riau dan asosiasi lainnya, untuk membantu lawan kampanye negatif. Selain juga meningkatkan daya saing kelapa sawit, lewat penghiliran sehingga ada nilai tambah.
Sebab sektor kelapa sawit merupakan punya dampak signifikan terhadap perekonomian daerah. Dengan pulihnya harga migas dan sawit diharapkan kesejahteraan masyarakat Riau dapat meningkat kembali. (bpc2)