BERTUAHPOS.COM – Menjelang pemilihan presiden, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mengalami tren stagnan dan ada kemungkinan terus menurun. Hal ini terjadi setelah sebagian investor asing yang awalnya bersikap wait and see kemudian merealisasikan aksi jual.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Juli 2014, IHSG naik 0,3 persen menjadi 4.905,83. Penguatan indeks ditopang investor domestik yang mencatatkan nett buy sebesar Rp 568 miliar. Namun investor asing membukukan nett sell senilai Rp569 miliar. Dengan demikian, selama sepekan terakhir aksi jual investor asing sudah mencapai sekitar Rp900 miliar.
Investor asing kini cenderung memilih melepas saham setelah melihat posisi elektabilitas dua kandidat presiden semakin rapat. Hasil survei beberapa lembaga yang sebelumnya mengunggulkan Jokowi-Jusuf Kalla secara mutlak kini mulai mengubah sikap lantaran elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta terus meroket.
Semakin panasnya persaingan dua kandidat kemungkinan membuat investor asing gerah dan memutuskan mencabut dana sementara. Apalagi kondisi ekonomi makro nasional cenderung kurang kondusif. Meski Menteri Keuangan mengeluarkan prediksi optimis mengenai neraca pembayaran dan surplus perdagangan, investor melihat masih ada kemungkinan inflasi besar dan pelemahan rupiah secara signifikan.
Di pasar uang, kurs rupiah kini berada di level 11.872 per dolar atau naik 0,38 persen. Rupiah bergerak searah dengan beberapa mata uang Asia yang juga menguat terhadap dollar. Kurs rupiah pun kini bergantung pada isu pemilihan presiden. Sejak awal bulan, investor dilanda keraguan untuk membeli rupiah dan mencari aman dengan memegang dollar.
Pada perdagangan Senin, 7 Juli 2014, rupiah diperkirakan bergerak di level 11.850-11.950 per dolar dengan potensi melemah. Sedangkan IHSG ada kemungkinan berada di kisaran 4.850–5.000.(plasadana)