BERTUAHPOS.COM (BPC), BAGANSIAPIAPI – Berkaitan dengan wacana yang sempat menghebohkan dunia pendidikan Indonesia, seputar Full Day School atau sekolah penuh selama 5 hari, Kasi Pakis Perwakilan Kantor Kemenag Rohil, Suhaimi meminta kepada pusat untuk mempertimbangkan kebijakan tersebut.Â
Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi untuk menimbulkan masalah sosial baru di masyarakat, terutama daerah Rohil.Â
Baca:Â Guru Madrasah Diniyah Awaliyah Rohil Dikontrak Setiap 3 Bulan
“Masalah ini hendaknya dipertimbangkan oleh pusatlah. Kita khawatir nantinya akan banyak madrasah yang gulung tikar,” ujarnya
Lebih lanjut Suhaimi menegaskan bahwa dengan proses belajar mengajar selama 8 jam tidak akan efektif bagi anak sekolah, karena kondisi yang sudah tidak nyaman.
“Belajar itu tidak harus di sekolah, lagipula anak-anak pun tidak akan nyaman lagi belajar selama itu,” tandasnya.
Saat ini kebijakan full day school ini memang untuk sementara dibatalkan oleh Presiden RI mengingat beberapa pertimbangan yang akan diambil kedepannya. Namun isu kebijakan full day school ini sendiri memang memicu reaksi beragam dari masyarakat, terutama umat muslim yang mengkhawatirkan tidak adanya celah bagi anak mereka untuk memperdalam ilmu agama, yang memang biasanya dilaksanakan pada sore hari setelah pulang dari sekolah formal. (bpc12)