BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sosok bertopeng menyusup di salah satu rumah yang berlokasi di Jalan Kampar Kelurahan Tanjung Rhu Pekanbaru. Rumah itu milik salah satu karyawan PT Siak Raya Timber Jalan Sultan Syarif Kasim.
Kejadian itu berawal Rabu (7/6/2017) pukul 06.00 WIB, pemilik rumah sedang menyapu halaman belakang rumahnya. Tiba-tiba muncul seorang lelaki tak dikenal (OTK) bersebo menyekapnya dan mengancam lehernya dengan senjata tajam. Panjang senjata tajamnya sekitar 30 cm.
“Saya gemetaran Pak, lalu dia (pelaku, red) membawa saya ke atas kamar saya di lantai dua, minta saya tunjukkan dimana simpan uang. Sampai di kamar lantai II itu ada suami saya (Herianto, red) sedang tidur dan terbangun akhirnya kami disekap berdua suami-isteri,” kata korban Aju.Â
Pelaku bertopeng itu sempat membuka topengnya dan menunjukkan wajahnya kepada korban Aju.
“Ini saya lihatkan wajah saya, kamu kenal saya kan,” kata perampok itu kepada Aju. Menurut Aju saat perampok itu membuka wajahnya, Aju sama sekali tak mengenal siapa sebenarnya perampok ini. Hanya wajah pelaku ini kata Aju sedikit jorok pipi kiri-kanannya bekas cukuran.
Dari pengakuan, kedua korban ini diikat tangannya pakai selotip warna hitam. Demikian juga mulut kedua korban disempal selotip warna hitam itu. “Awas ya jangan kalian melawan dan berteriak. Kalau kalian melawan aku bunuh kalian,” demikian ancam pelaku.
Mendengar ancaman itu kedua korban keder (takut) dan berusaha mempersilahkan mengambil uang korban di dalam tas sebesar Rp 3 juta dan 6 unit ponsel. Pelaku pun mengambil uang dan ponsel itu semua.
Sementara suami Aju, Herianto mengaku siap-siap melawan karena pelaku yang berbadan agak kurus darinya dan hanya satu orang pelakunya. Sambil tiduran di kamar lantai atas itu, Herianto jalan otaknya mengamati pelaku ini. Kedua korban sempat dibawa lagi turun ke bawah dan disekap di dalam kamar mandi di bawah.
Pelaku meminta kunci mobil untuk melarikan diri setelah dapat ponsel 6 unit dan uang Rp 3 juta itu. Pelaku juga mengancam bahwa kunci mobil Avanza milik korban ini benar kunci mobil.
Menurut korban Herianto yang berkantor di gedung PT Siak Raya Timber Jalan Sultan Syarif Kasim Pekanbaru ini, ketika perampok turun dari kamarnya di lantai dua untuk membawa lari mobil Avanza milik korban dan menyekap korban di dalam kamar mandi, cepat-cepat kedua korban koordinasi buat siasat yakni keduanya kembali berlari ke atas kamar lantai dua dan mengunci diri di dalam kamar ini.
Aju berusaha membuka jendela depan rumahnya yang berhadapan dengan Jalan Kampar dan berteriak minta tolong kepada tetangga dan orang yang melintas di jalan tersebut.
Sementara Herianto suami Aju memegang stik golf siap siaga jika perampok itu datang maka akan dilibas habis pakai stik golf. Benar, saat Aju berteriak minta tolong, pelaku mendengar suara teriakan Aju, di mana pelaku sedang berusaha menghidupkan mesin mobil Avanza itu.
Â
Lantas pelaku berusaha mendatangi kedua korban dan membawa senjata tajam dan linggis membongkar kunci pintu kamar tempat pemilik rumah ini mengunci diri. Linggis yang dipegang berusaha membongkar pintu, tapi tak berhasil di mana Herianto di dalam kamarnya sudah siap-siap memegang tangkai stik golf jika pelaku membunuh korban maka Herianto siap melawan dengan stik golf.
Karena merasa takut mendengar teriakan minta tolong Aju dan warga berdatangan, maka pelaku melarikan diri lewat dinding belakang rumah korban. Mobil tak jadi dilarikan pelaku.
Bhabinkamtibmas Polsek Limapuluh Pekanbaru yang bertugas di Kelurahan Tanjung Rhu Brigadir Roby mengatakan aparat polisi dari Polsek Limapuluh Pekanbaru sudah meminta keterangan korban.
Petugas security di rumah korban yang biasa masuk tugas pukul 22.00 WIB dan pada saat kejadian pukul 06.00 WIB sudah pulang dan juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangannya.
Hingga diturunkan berita ini pelaku belum berhasil ditangkap. Ciri-ciri pelaku kata korban Aju adalah pelaku berbadan agar kurus tapi tak terlalu kurus. Memakai sepatu aparat keamanan, pakai kaos di dalamnya yang warnanya mirip punya anggota keamanan, logat pelaku bukan orang Riau, tapi logat dari utara. (Bpc8/*)