Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Mawardy Arsyad dalam konferensi pers, Rabu (2/7/2014) mengungkapkan, secara kumulatif nilai ekspor Januari-Mei 2014 sebesar US$ 7,01 milyar atau turun sebesar 1,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2013.
Ekspor migas bulan Mei 2014 mencapai US$ 454,02 juta atau naik 12,76 persen dibanding ekspor migas bulan April 2014 yang mencapai US$ 402,64 juta. Sedangkan selama Januari-Mei 2014 ekspor migas mencapai US$ 2,24 milyar atau mengalami penurunan sebesar 7,75 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 2,43 milyar.
Sementara itu, ekspor non migas bulan Mei 2014 mencapai US$ 1,08 milyar atau naik 54,51 persen dibanding ekspor non migas bulan April 2014 sebesar US$ 700,50 juta. Sedangkan ekspor non migas periode Januari-Mei 2014 sebesar US$ 4,77 milyar naik 1,85 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar US$ 4,68 milyar.
Selama periode Januari-Mei 2014 ekspor non migas didominir Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 2,78 milyar (58,28 persen), diikuti oleh Berbagai Produk Kimia US$ 674,41 juta (14,14 persen), Bubur Kayu (Pulp) US$ 529 juta (11,09 persen), serta Kertas dan Karton US$ 517,31 juta (10,84 persen). “Kontribusi keempatnya mencapai 94,35 persen dari total ekspor non migas Riau,” terangnya.
Dipaparkannya, ekspor non migas selama periode Januari-Mei 2014 paling tinggi ke Tiongkok US$ 1,01 milyar (21,14 persen), diikuti India US$ 729,25 juta (15,29 persen), Belanda US$ 314,37 juta (6,59 persen), Malaysia US$ 301,78 juta (6,33 persen), dan Pakistan US$ 265,11 juta (5,56 persen) dengan kontribusi kelimanya mencapai 54,90 persen terhadap keseluruhan ekspor non migas.
Menurut sektor, ekspor sektor Pertanian dan sektor Industri selama Januari-Mei 2014 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 117,74 persen dan 2,64 persen. Sedangkan sektor Pertambangan dan lainnya mengalami penurunan sebesar 63,77 persen dibanding periode yang sama tahun 2013.(syawal)