BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gunung Marapi di Sumatera Barat seolah menjadi gunung primadona di Pulau Sumatera. Hampir semua kalangan sudah pernah menaklukan track di gunung ini. Namun demikian, tidak sedikit pula para pendaki terjebak bahkan menelan korban jiwa.Â
Kasus terjebaknya sejumlah pendaki di Marapi Sumbar kemarin, hanya satu dari sekian banyak kasus serupa yang menimpa para pendaki. Selain para pecinta alam, Gunung Marapi juga cocok bagi mereka yang penggila gunung, ketimbang beberapa gunung lainnya di Sumbar.
Menurut Ketua Mapala Suska, Halang, Gunung Marapi membunyai track yang lebih mudah daripada gunung tetangganya Singgalang. Marapi banyak menyediakan lontasan ‘bonus’ (jalan mendatar) sehingga sangat memungkinkan bagi pendaki pemula untuk bertahan hingga ke puncak gunung.
“Gunung Marapi selalu ramai dikunjungi pada saat hari libur atau momentum tertentu,” katanya, kepada bertuahpos.com, Selasa (6/6/2017).Â
Selain memiliki jalur yang mudah, pemandangan di atas puncak Gunung Marapi begitu indah. Tanah tandus dari bebatuan cadas terhampar luas dengan view puncak Singgalang yang mempesona.Â
Selain itu dari puncak tertinggi gunung itu (Puncak Merpati) para pendaki bisa menikmati dinginnya suhu dengan menyaksikan Danau Singkarak, termasuk puncak Gunung Kerinci, gunung tertinggi ke dua di Indonesia setelah Puncak Jaya Wijaya Papua.
“Namun demikian, kewaspadaan dalam melakukan pendakian tetap harus dibekali kepada para pendaki. Sebagian besar korban di gunung ini adalah mereka yang tidak siap dengan situasi terburuk yang akan terjadi,” tambahnya.Â
Baca:Â Yandri, Seorang Pendaki Asal Pekanbaru Masih Tersesat di Gunung Marapi dan Belum Ditemukan
Setalah 8 orang pendaki yang terjebak karena erupsi Marapi beberapa hari belakangan, kini masih ada satu korban pendaki yang masih tersesat di gunung itu. Marapi memang salah satu gunung yang masih aktif. Pada kondisi tertentu, gunung ini erupsi dan mengeluarkan belerang panas. Bahkan erupsi Merapi sering kali disaksikan oleh para pendaki, sehingga membuat mereka panik dan tidak tahu arah jalan turun. (bpc3)