BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Demi menanam padi, warga Kecamatan Buna Raya, Siak, menyuntik mati sawit miliknya. Kecamatan Bunga Raya awalnya dibuka untuk dijadikan lahan pertanian seperti padi dan sayuran. Namun, berjalannya waktu banyak masyarakat beralih menanam sawit ketimbang padi.
Seperti yang dikatakan oleh Hendi yang merupakan camat Bunga Raya saat di konfirmasi oleh bertuahpos.com, Kamis (1/06/2017).
“Awalnya memang Bunga Raya dijadikan lahan pertanian, namun karena padi belum menjanjikan saat itu masyarakat memilih menanam sawit,” ujarnya.
Namun setahun belakangan ini, masyarakat Bunga Raya kembali memfungsikan lahan pertanian yang sebelumnya ditanami sawit, kini ditanam padi kembali.
“Sudah setahun ini masyarakat Bunga Raya menyuntik mati sawitnya yang masih produktif untuk di jadikan lahan persawahan,” tambahnya.
Hal ini tidak luput dari faktor perekonomian yang mana saat ini padi lebih jauh menguntungkan dari pada sawit bila di hitung luas perhektarnya.
“Dari segi ekonomi masyarakat telah melakukan  perhitungan dengan membandingkan 1 hektar sawah dengan 1 hektar kebun sawit dan hasilnya lebih menguntungkan sawah,” tambah HendiÂ
Darso salah satu warga  Bunga Raya menjelaskan bahwa perbandingan nya lumayan besar kalau 1 hektar sawah yang bisa tanam 2 kali bisa menghasilkan 7 hingga 8 ton padi basah di jual dengan harga terendah  Rp.40 ribu perkilonya akan menghasilkan Rp.28 juta sekali panen. Sedangkan sawit sendiri dalam sekali panen hasilnya tidak menentu mulai dari 400 kg sampai 1 ton sekali panen dengan luas 1 hektar belum lagi harga yang juga turun naik.
“Selain faktor ekonomi Salah satu pertimbangan beralih dari sawi ke padi adalah karna saat ini pemerintah kabupaten Siak memanjakan sektor pertanian khusunya sawah. Seperti banyaknya bantuan bibit padi, traktor, pupuk hingga sistem pengairan dan lainya,” ujar Darso. (bpc13)