BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rencana Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau Petroleum, minta ‘jatah’ kelola sumur minyak di Blok Rokan butuh kajian mendalam.Â
Kontrak PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) di kawasan itu akan berakhir pada tahun 2021 mandatang dan perusahaan itu tidak akan memperpanjang. Namun demikian blog ini juga diinginkan oleh PT Pertamina (Persero).
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Pemprov Riau, Rudyanto mengatakan, jika mengikuti keinginan Pemprov Riau, langkah untuk menyisipkan PT Riau Petroleum dalam pengelolaan blok itu sudah pasti akan dilakukan. Namun, tetap saja tata kelola perusahaa ini harus dibenahi terlebih dahulu.Â
Dia mengatakan, keterlibatan PT Riau Petroleum dalam pengelolaan blok ini diyakini akan memberi dampak terhadap perekonomian dan kesehatan perusahaan plat merah ini.Â
Upaya seperti itu perlu kajian lebih dalam, mengingat Riau Petroleum sendiri perlu dipersiapkan secara matang.Â
“BUMD kita harus bagus dulu. Kalau tak bagus mana mau orang kasih,” katanya saat berbincang dengan bertuahpos.com, Sabtu (20/5/2017).Â
Baca:Â RIC Terlilit Hutang dengan Bank Muamalat, Pemprov Riau Limpahkan ke BPKP Untuk Diaudit
Menurut Rudy, saat ini Pemprov Riau masih akan melakukan perbaikan pengelolaan perusahaan itu terhadap sumur minyak di Blok Kampar dan Blok Siak.Â
Namun ada sedikit kendala sehingga jatah yang seharusnya diterima belum dikucurkan. Dia menegaskan masalah ini juga sudah dikomunikasikan dengan pihak SKK Migas.
Upaya untuk masuk dalam pengelolaan Blok Rokan itu akan tetap dilakukan, karena Pemprov Riau berkeinginan keterlibatan daerah dalam mengelola sumber daya alam. Meski harus join dengan PT Pertamina (Persero).Â
Setakat ini, upaya perbaikan terhadap PT Riau Pertoleum sendiri dilakukan agar tepat pada waktunya PT Chevron Pasifik Indonesia melepas blok itu, PT Riau Petroleum siap dengan keterlibatannya mengelola Blok Rokan. (bpc3)