BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pihak Inspektorat Provinsi Riau mengeluh kepada Asian Development Bank (ADB) terhadap program beasiswa dan training yang dilakukan oleh lembaga itu. Sehingga ada banyak yang kecolongan kerena tidak adanya sosialisasi secara masif.Â
Kepala Inspektorat Provinsi Riau, Ervandes Fajri mengatakan, keluahan itu sudah dia sampaikan kepada pihak ADB sendiri dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada Jumat kemarin di Kantor Gubernur Riau.Â
“Program itu tidak diumumkan secara baik,” katanya kepada bertuahpos.com, Sabtu (20/5/2017).Â
Dia mengatakan, sebagian besar pegawai di lingkungan Pemprov Riau tidak tahu adanya program beasiswa dan training seperti ini. Sepanjang program itu berlangsung hanya ada dua pegawai yang ikut. Jika informasinya disampaikan secara masif Pemprov Riau berminat dan akan mengutus banyak SDM untuk ikut dalam program itu.Â
Dua orang pegawai Pemprov Riau yang ikut dalam program ini hanya perwakilan masing-masing satu orang dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Informasi tentang beasiswa ini malah tersebar dari pihak BPKP dan di luar internal Pemprov Riau.Â
“Itu program sudah berjalan sejak 5 tahun lalu,” sambungnya.Â
Baca:Â Inspektorat Riau Kesulitan Kumpulkan Dokumen PT RAL, Audit BPKP Terkendala
Sayangnya, program dari ADB itu sudah akan closing pada tahun ini. Bentuk kecolongan ini menurut, Ervandes murni karena sosialisasi dari lembaga perbankan Asia itu sangat lemah.Â
Sementara dari Riau sendiri ada 11 orang yang ikut. Namun 11 orang itu bukan dari internal Pemprov Riau, melainkan instansi vertikal lainnya.Â
Seperti diberitakan sebelumnya, Senior Project Officer Indonesia Resident Mission ADB, Deeny UR Simanjuntak mengatakan, kehadiran mereka ke Riau dalam upaya membantu Pemda untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan, supaya akuntabilitasnya meningkat.Â
“Kami bekerjasama dengan memberikan beasiswa di progam Magister Akuntansi atau Manajemen Keuangan Daerah. Kami juga bekerjasama dengan Universitas Riau di mana mahasiswanya juga banyak terlibat dalam project ini,” katanya.Â
Dia menjelaskan, program ini juga dikuti oleh Pemprov Riau dan Pemda lain di Riau. Kehadirannya di Riau pada Jumat kemarin, sebagai bentuk evaluasi dari hasil kerjasama itu. Namun ternyata mendapat bantahan. (bpc3)Â