BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bluebird pengecut, bisa dibilang pengkhianat. Hal ini diutarakan oleh Toni Sihotang selaku pimpinan Riau Taxi.
Menurutnya kepada kru bertuahpos.com, Jumat (19/5/17), aksi sweeping yang dilakukan sudah merupakan kesepakatan bersama empat perusahaan taksi konvensional. “Kami keempat pimpinan perusahaan taksi konvensional yang ada di Pekanbaru sudah rapat di Organda, dan kami sudah setuju, termasuk saat itu Taksi Bluebird,” tuturnya.
Namun kenyataannya berbeda saat keempat taksi konvensional ini turun lapangan. Toni mengatakan, supir Bluebird tidak melakukan aksi sweeping seperti kesepakatan yang sudah dibuat. “Ada mereka hadir, tapi mereka sembunyi-sembunyi kek kecacingan di ujung sana,” terang Toni.
Baca:LBH Pekanbaru Minta Kepolisian Usut Kekerasan Terhadap Driver Online
Toni turut menjelaskan, bahwasanya pimpinan Taksi Bluebird tidak komitmen dengan ucapannya. “Di tingkat pimpinan dia paling ribut, di lapangan dia sembunyi-sembunyi, mana bisa begitu!” tegas Toni.
Menurut Toni, apa yang ditunjukan pimpinan dan driver Taksi Bluebird ini di lapangan, sempat mendapat protes dari beberapa driver taksi konvensional yang lainnya, seperti Riau Taxi, Puskopau, serta Kopsi. “Supir-supir saya sempat marah mau ngejar supir Blurbird, tapi saya tahan. Saya bilang, tetap fokus ke tujuan utama sweeping, untuk menunjukkan ke Dinas Perhubungan bahwasanya taksi online itu ada di Pekanbaru,” jelas Toni. (bpc9)