BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Beredarnya kabar tentang pelarian ratusan napi yang membuat gempar warga Pekanbaru disaat setelah selesai sholat jumat tadi, (5/5/2017) menyababkan keresahan dan ketakutan bagi masyarakat Pekanbaru. Pasalnya, banyaknya jumlah napi yang kabur dalam hitungan ratusan.
Seperti yang diungkapkan Fikri.S.PSI.M.SI selaku dosen fakultas psikologi Universitas Islam Riau mengatakan, “Bila saya melihat permasalahan  dari sudut pandang psikologi, maka ini disebabkan berbagai faktor,” ungkapnya kepada Bertuahpos.com.
Pertama, terjadinya sebuah permasalahan atau konflik yang tidak terselesaikan antara napi ataupun dengan lapasnya.Â
Kedua, jumlah atau kafasitas kamar lapas yang tidak layak huni dan penuh sesak juga menyebabkan pemicu kedua didalam permasalahan ini. Kondisi lapas yang terlalu padat tentulah menyebabkan kesesakan dan tingkat stres napi semakin tinggi, karena setiap napi sudah mempunyai masalah masing-masing.
“Ditambahkan lagi kondisi tempat tinggal yang tidak layak dan penuh sesak  menyebabkan menambah tingkat permasalahan pada napi. Sehingga akan memperparah kondisi emosi yang muda terpancing dengan kondisi dari lingkungam atau teman sekamarnya,” jelas ketua bidang psikologi sosial dan psikologi industri dan organisasi ini.
Selaian faktor konflik, jumlah penghuni lapas, lanjut Fikri, yang melebihi kapasitas faktor pengawasan dari pihak lapas yang kurang atau lengah menyebabkan kesempatan ini digunakan oleh napi untuk lari dari permasalahan dalam lapas yang mereka hadapi.(Bpc7)