BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kota Bertuah tak lagi muda. Tepat 23 Juni 2014 lalu, ibukota Provinsi Riau ini menapaki usia 230 tahun. Meski pembangunan terbilang pesat, masih ada saja sektor yang perlu pembenahan.
Hal tersebut sangat dirasakan kalangan pengusaha, yang berada pada sektor pariwisata, properti, maupun jasa. Seperti yang disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Riau, Ahmad Fadli. “Pekanbaru mesti mendapatkan platform seperti apa yang dimau. Apakah menjadi kota perdagangan atau lain sebagainya. Itu harus ditetapkan, kalau sekarang rasanya masih setengah hati,” ujarnya Kamis (26/06/2014).
Tak berbeda jauh Ketua Asosiasi Agen Tour dan Travel Indonesia (ASITA) Riau, Ibnu Mas’ud turut berharap pemko Pekanbaru lebih memperhatikan kalangan pengusaha.
“Mesti ada paradigma yang diubah, pengusaha tidak lagi sekedar objek, namun merupakan mitra untuk sama sama bekerja membangun Kota Pekanbaru,” ujarnya.
Terlebih lagi yang dirasakannya pengusaha terkadang masih saja mengeluh susah dalam mengurus perizinan. “Namun dari segi pembangunan Pekanbaru sudah sangat maju,” paparnya.
Serupa dengan hal tersebut, Sekretaris Asosiasi pengembang Real Estate Indonesia (REI) Riau, Delesis mengungkapkan khusus dari sektor pembangunan Pekanbaru memang terbilang pesat. Namun dari segi pelayanan dan pengeluaran perizinan masih perlu pembenahan.
“Pemko Pekanbaru mesti memprioritaskan pengusaha lokal. Terlebih sekarang banyak investor nasional datang, yang dengan mudahnya membebaskan lahan, sedangkan pengusaha lokal membebaskan tiga hektar saja masih susah,” keluhnya.
Namun dirinya mengapresiasi Pemko yang berbenah diri, dengan menerapkan Pelayanan Satu Pintu. “Itu sangat kita apresiasi, jangan sampai investor mencitrakan buruk bila pelayanan yang buruk. Mereka bisa lari memilih tempat lain untuk berinvestasi,” harapnya. (riki)