BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Menjelang masuknya bulan puasa, biasanya jumlah Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) mulai meningkat di Provinsi Riau. Mereka memanfaatkan momentum bulan berkah ini, karena ada banyak masyarakat beramal untuk memberi sedekah.
Gepeng itu terkadang bukan orang miskin. Tapi mereka hanya memanfaatkan pekerjaan itu untuk mencari keuntungan. “Yang bahayanya lagi, kalau mereka ini adalah Gepeng yang terorganisir,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin kepada bertuahpos.com, Kamis (4/5/2017).
Gepeng biasanya memanfaatkan pengendara di lampu merah untuk meminta-minta. Modusnya beragam biasanya banyak dengan kondisi cacat fisik. Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan sumbangan apapun kepada Gepeng dengan sembarangan. Sebab ada banyak kaum gelandangan dengan cacat fisik itu hanya sebatas tipuan belaka.
Baca:Â Razia Gepeng di Jalan Riau, Dinsos Beri Wejangan Ke Anak Vespa
Di antara titik yang ramai Gepeng, seperti di lampu merah, pasat tradisional, di jalan raya, dan di pusat keramaian lainnya. Saat ini Pemprov Riau tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial kabupaten/kota untuk mengatasi maraknya serbuan Gepeng jelang puasa dan hari raya idul fitri.
“Hal lain yang kami takutkan adanya tindakan kekerasan dan kriminal lainnya yang mereka lakukan. Hal semacam ini jelas akan sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat,” katanya. (bpc3)