BERTUAHPOS.COM (BPC) BANGKINANG – Kemarin sore tepatnya pukul 17.00 hingga malam hari, ratusan pelajar membanjiri kota Bangkinang dan membuat aksi yang membuat warga geram. Pengumuman kelulusan siswa SMA, membuat aksi corat Coret baju sekolah yang tidak ada keuuntungannya dan sudah menjadi ‘tradisi turun temurun’ marak di sekitaran jalan di Bangkinag.Â
padahal sekolah sengaja membuat peraturan pengumuman kelulusan, seperti yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan, yaitu mengumumkan kelulusan pada sore hari melalui media internet atau Media Sosial sehingga tidak ada siswa yang akan datang ke sekolah. Guru pun tidak dibenarkan untuk berada disekolah.
Tapi tindakan tersebut tidak membuahkan hasil, para pelajar tetap melakukan aksinya, karena mereka fikir ini adalah suatu hal yang menggembirakan dan patut dirayakan.
” Kapan lagi bisa seperti ini. Teman-teman nantinya akan berpencar dan kuliah di berbagai daerah,” ungkap putri salah satu pelajar yang ikut aksi corat-coret.
Tak hanya itu, konvoi di sepanjang jalan A.Yani dan berkumpul untuk merayakan kegembiraan di Taman Kota Bangkinang juga mereka lakukan, tanpa memikirkan pera pengguna jalan lainnya. Petugas kepolisian yang bertugas untuk menertibkan lalu lintas, tidak sebanding dengan jumlah pelajar yang ‘merayakan’ kelulusan itu.
Warga sangat menyayangkan aksi yang dilakukan para pelajar ini.
” Ingat ini bukan akhir dari perjalanan hidup di dunia pendidikan. Ini adalah langkah awal bagi kalian untuk merasakan bagaimana dunia perkuliahan dan nantinya lanjut ke dunia kerja. Kalian akan merasakan kehidupan nyata dan betapa kejamnya dunia ini jika tidak didasarkan pada agama dan pendidikan,” ucap salah seorang warga Bangkinang.
Memang untuk kelulusan di SMA/SMK di kabupaten Kampar rata-rata semua sekolah, pelajarnya lulus 100%, karena yang menentukan kelulusan bukan lagi dari pusat jakarta, melainkan sekolah masing-masing, dengan perhitungan 40% nilai UN dan 60% nilai UAS. (Bpc16)