BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, kawasan ini berlokasi di Kabupaten Kampar menyajikan nuansa alam. Jarak dari Kota Pekanbaru sekitar 25-30 menit. Kawasan ini bisa menjadi tempat referensi bagi anda dan keluarga, sahabat serta rekan lainnya untuk menikmati nuansa alam.
Pohon yang rindang, ditemani danau menyejukan mata. Ini lah pemandangan yang ditawarkan Buluh Cina. Sebelum tiba di TWA ini anda akan diberi petunjuk jalan dengan memasuki gang berwarna biru yang bertuliskan selamat datang di taman wisata alam buluh cina. Setalah memasuki gerbang jarak kurang lebih 5 kilo memasuki desa buluh cina, hingga bertemu sungai. Sungai itulah yang membatasi desa dimana kawasan TWA berada. Jadi anda harus menyebrang untuk tiba dikawasan TWA. Menyebrang menggunakan perahu dengan tarif Rp 2000 perorang untuk melewati sungai Kampar. Perahu itu mampu mengangkat kendaraan roda dua, jadi bagi anda pengendara roda dua bisa membawanya hingga kedepan pintu masuk area TWA.
Baca juga: Ini Dia Sejarah Nama Desa Buluhcina
Nuansa alam seperti ini lantas menjadi daya tarik wisatawan untuk berkumpul, mulai dari komunitas hingga praweeding kerap digelar ditempat ini. Baru beroperasi selama tiga bulan, antusias wisata sudah terbilang luar biasa. Ditambah dengan tiga perahu sampan sumbangan dari Bhabinkamtibmas membuat daya tarik tersendiri. Muhammad Hendri selaku Kepala Resort Taman Wisata Buluh Cina mengatakan fasilitas yang bisa digunakan diantaranya keliling dengan gajah dan perahu sampan.
“Disini untuk fasilitas kita sediakan toilet, serta alam yang berdampingan dengan danau, lalu ada gajah dan sampan, sampan ini sumbangan dari Bhabinkamtibmas untuk digunakan,”sebut Hendri kepada bertuahpos (24/4/2017)
Nah jika anda ingin mencoba naik dipunggung gajah dan keliling area anda bisa menjajalnya, sedangkan untuk mengelilingi danau yang berdampingan tersedia pelampung, yaps keselamatan jadi hal utama loh. Sampan itu disewakan, untuk menaiki sampan anda hanya mengeluarkan kocek Rp 10 ribu.
Baca juga: Gajah di TWA Buluh Cina Bernama Robin dan Natini
Setelah puas menjajal sampan dan gajah, tempat istirahat seperti pendopo tersedia. Namun jika anda membawa bekal karpet anda bisa lesehan dibawah pohon dengan bekal yang anda bawa.
Jika ingin berpetualang, TWA yang memiliki luas 963 hektar ini ternyata mempunyai 7 danau. Ada danau putu, lalu dari danau Tanjung baru kearah hilir menaiki pompong memakan waktu 10 menit yang nantinya akan bertemu danau pinang luar dan pinang dalam, lantas ada danau buntal, sedangkan ke hulu terdapat danau Tonga dan satu danau lagi yang belum tersentuh sebab jarak yang lumayan jauh.
Kondisi hutan yang masih asri, dengan bentangan danau air yang tenang membuat pemandangan tak henti-hentinya untuk dinikmati. Pepohonan yang besar dan menjulang tinggi dirimbun pohon seraya menunjukan hutan ini ingin dilindungi. Namun sayang ada beberapa pemandangan yang membuat hati terenyuh, bekas tangan jahat manusia illegal loging pernah terjadi dikawasan ini. Â
Kini telah dijadikannya Taman Wisata Alam ini lantas menjaga menjadi tugas bersama. Kondisi kerusakan ini lantas menurut Hendri menjadi hal yang musti ditata kembali.
“Kita berupaya kembali, pelan-pelan tata kembali dan tugas bersama untuk menjaga,” ucap Hendri.
Kedepan, objek wisata ini akan dikembangkan, rencana pembuatan jalan drainase sepanjang 1 kilo akan diupayakan, pengelola berharap pemerintah dapat berpartisipasi mengembangkan wisata yang ada, sebagai daya tarik wisatawan ke Riau dengan memiliki wisata alam. Bahkan kawasan ini baru saja dikunjungi oleh para finalis Putra Indonesia Minggu (22/4/2017) Mereka melakukan sesi Photoshot dikawasan ini. (Bpc8)