BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Jumlah perusahaan yang mengelola hasil panen petani kelapa di Kabupaten Inhil masih terlalu sedikit, sehingga membuat harga komoditi itu tidak kompetitif.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Muhammad Firdaus mengatakan, ada 5 perusahaan kelapa besar di Inhil yang menjadi ‘pemain utama’, dan juga berpengaruh terhadap penentuan harga.
“Enggak bisa kalau seperti itu terus, perusahaannya harus ditambah semakin banyak ‘pemainnya’ (perusahaa) harganya tentu senakin kompetitif,” katanya, Minggu (23/04/2017).
Saat ini, hanya dominasi beberapa perusahaan tersebut yang bergelut dalam bisnis perkelapaan di kabupaten itu, membuat harga kelapa menjadi tidak kompetitif.
Perusahaan cenderung menetapkan harga yang lebih rendah sehingga membuat petani memilih jual hasil panennya ke luar negeri.
Dalam hal ini Pemkab seharusnya mendorong adanua industri baru di sektor kepala, dan diharapkan bisa memberi pengaruh terhadap perbaikan harga.
Hingga saat ini, petani kelapa di kabupaten masih mengeluhkan jatuhnya harga kepala masyarakat pada momentum tertentu.
Kondisi itu pula yang banyak membuat petani malah berpikir untuk mengganti kebun kepala menjadi sawit, mengingat biaya perawatan kebun tak seimbang dengan hasil panen.(bpc3)