BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru mencatat anak-anak paling rentan terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Hingga pekan ke 15 sudah ada 62 kasus anak usia 5 sampai 9 tahun terkena DBD.
Bayi usia 0 hingga 4 tahun juga tergolong tinggi dengan catatan 27 kasus. Satu di antaranya bayi berumur enam bulan meninggal dunia.
Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Diskes Kota Pekanbaru, Gustianti. “Kalau dari mapping yang kita punya, kecenderungannya korban DBD berasal dari anak usia sekolah yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Tetapi orang kantoran dan anak kampus juga rawan,†sebutnya.
Hingga saat ini ada 240 kasus DBD, atau naik 15 kasus dari Minggu sebelumnya. Tertinggi masih Bukit Raya dengan 42 kasus. Kemudian Tampan 40 kasus, Marpoyan Damai 35 kasus. Payung Sekaki 26 kasus, Tenayan Raya 23 kasus, dan Rumbai Pesisir 15 kasus.
Baca: Hujan Terus-terusan, Dinkes Rohil Belum Temukan Kasus DBD
Untuk Limapuluh 12 kasus, Pekanbaru Kota 9 kasus, Rumbai 15 kasus, Senapelan 13 kasus, serta Sukajadi 6 kasus. Paling sedikit di Sail yang hanya 2 kasus.
Gustianti menjelaskan menangani kasus demam berdarah tidak bisa hanya andalkan dinas kesehatan saja. Sebab penanganan DBD juga bergantung pada kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, terutama rumah sendiri.
“Jangan salah. Nyamuk demam berdarah ini malah lebih menyukai tempat-tempat atau rumah yang bersih. Jadi tidak melulu rumahnya kotor pasti ada nyamuk aedes aegypti. Rumah yang bersih juga. Makanya hati-hati dan lakukan 3M plus,†pesannya. (bpc2)