BERTUAHPOS.COM (BPC)- Pemerintah Iran bakal menggelar pemilihan umum untuk memilih pesiden. Pendaftaran untuk itu sudah dilakukan dan ditutup pada Sabtu, 15 April kemarin. Yang mengejutkan, terdapat 1.636 orang yang memasukkan namanya ke dalam daftar calon presiden. Dari sejumlah itu, 137 orang adalah perempuan.
Kendati ribuan, mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi adalah yang potensial memenangi pemilihan itu. Sebab mereka adalah orang dekat Pemimpin Besar Iran Ayatollah Khamenei.
Maka nama-nama mereka diperkirakan akan bersaing ketat dalam Pilpres bulan depan itu. Selain Walikota Teheran, Mohammad-Bagher Ghalibaf yang sudah mendaftar dalam pemilihan presiden kali ini.
Ribuan nama itu akan dikirimkan pada Dewan Pelindung, sebuah badan yang anggotanya adalah ahli hukum dan ulama, yang akan melakukan proses penyeleksian selama lima hari dimulai pada Minggu, 16 April. Masa kampanye akan dimulai pada 28 April dan akan berakhir sehari sebelum pemilihan yang akan berlangsung pada 19 Mei.
Yang paling banyak mendapat perhatian adalah mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Dia mencalonkan diri dan menentang saran Ayatollah Khamenei yang memintanya untuk tidak maju.
Perhatian yang lain tertuju pada kemungkinan ditolaknya pencalonan Rouhani oleh Dewan Pelindung. Itu menyangkut keputusannya soal perjanjian program nuklir.
“Rouhani tidak berada di posisi sekuat yang dia pikirkan, karena dia menyepakati JCPOA, perjanjian program nuklir. JCPOA tidak dipandang sebagai keberhasilan besar oleh Iran, dan yang menjadi masalah, bagaimana Rouhani menyepakatinya,†ungkap Profesor Sejarah Iran dari University of St. Andrew, Ali Ansari yang dilaporkan Guardian, Senin (17/4/2017).
Namun demikian, menurut Ali, dalam pemilihan terbuka, rakyat Iran akan cenderung memberikan suaranya kepada Rouhani. Dia juga menilai, presiden beraliran moderat itu sebagai yang terbaik dari pilihan yang buruk.
Sedang sejumlah perempuan yang mendaftar sebagai capres, Dewan Pelindung telah memblokir pencalonan mereka pada Pilpres-pilres sebelumnya. Mantan anggota parlemen Iran, Azam Thalagani adalah salah satu perempuan yang mendaftarkan namanya hanya sekadar untuk menguji, apakah yang berwenang mengizinkan perempuan untuk menjadi kandidat presiden. jss