BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Museum Sang Nila Utama Pekanbaru beberapa waktu lalu sempat kecurian beberapa benda koleksinya. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk mahasiswa Pendidikan Sejarah se-Riau, terutama FKIP Universitas Riau (UR) yang menyayangkan hal tersebut.
“Museum merupakan salah satu tempat pembelajaran, penelitian sekaligus rekreasi bagi siswa, mahasiswa serta masyarakat pada umumnya. Selain itu museum juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda kuno dan bersejarah, hal tersebut dilakukan supaya benda-benda peninggalan sejarah yang memiliki nilai sejarah yang sangat kental dan kuat itu dapat dilihat oleh generasi-generasi berikutnya, sehingga cerita-cerita sejarah tidaklah menjadi sebuah dongeng belaka di kemudian hari dikarenakan tidak adanya bukti-bukti peninggalan sejarah itu sendiri,” tutur Nurmi selaku Bupati Mahasiswa FKIP UR.
Menurut Nurmi yang juga mewakili pernyataan sikap dari seluruh mahasiswa FKIP UR, sebuah museum haruslah memiliki sistem pengelolaan yang baik, agar benda-benda yang ada didalamnya dapat dijaga dengan baik baik dari segi keamanan maupun dari segi perawtan benda-benda bersejarah ini.
Baca: Museum Sang Nila Utama Didemo, Dua Sekolah SMP Ikut Serbu Museum
“Kami meminta dengan hormat kepada bapak Gubernur Riau Bapak Arsyadjuliandi Rachman untuk memberikan sanksi yang tegas atau konsekuensi kepada pihak pengelola museum sesuai dengan hukum dan UU yang berlaku di negara ini, atas dasar kelalaian yang mereka perbuat sehingga menghilangkan total delapan buah benda bersejarah sampai saat ini. Kami berharap Bapak Gubernur Riau agar secepatnya menanggapi kasus ini, karena jika ini dibiarkan kami yakin akan ada kejadian yang sama di museum tersebut,” terang Nurmi.
Nurmi juga menuturkan, jika hal tersebut tidak cepat ditanggapi, Mahasiswa Pendididkan Sejarah se-Riau akan memilih jalan lain dalam menyampaikan aspirasi mereka. (bpc9)