BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Berawal dari salah jurusan dan keinginan membimbing anak autis menjadi profesional, mengantarkan Dinda Nocyadri menjadi seorang psikologi pendidikan.
Ia pun berani mendirikan biro psikologi dengan nama Integrity Development Flexibility (IDF). Salah satu biro psikologi yang membantu untuk menemukan bakat dan mengarahkan jurusan yang tepat yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No 498 D Pekanbaru.
“Awalnya saya korban salah jurusan waktu masih di SMA, ya karena kita masih remaja kita gengsi untuk ambil jurusan IPS. Rupanya ketika di IPA nilai saya anjlok bahkan dapat nilai merah,” jelas Dinda kepada bertuahpos.com.
Atas saran sang mama, ia disarankan untuk pindah jurusan psikologi yang kebetulan di SMA waktu itu ada jurusannya psikologi. Jurusannya pas karena ia pun senang ngomong dan mendengar curhatan dari kawan-kawannya.
“Ternyata di psikologi nilai saya langsung melejit dan saya senang di jurusan ini, dan saya merasa berada di jalan yang tepat,” kenangnya.
Tamat SMA, Dinda langsung terjun di dunia kerja dengan mengajar. Tugas awalnya adalah ngajar anak- anak yang perlu perhatian khusus atau biasa disebut autis.
“Aduh pertama saya ngajar habis badan saya dicakar, dipukul, pokoknya sakit- sakit semua. Pulang dari sana saya nangis, ternyata kerja itu seperti ini. Gajinya tidak seberapa tapi badan babak belur,” terangnya.
Namun tetap dijalaninya dan akhirnya merasa cocok dengan bidang ini. Terlebih menangani anak autis.
FInalis abang none Jakarta 2013 ini memiliki visi untuk membimbing anak autis supaya diterima dengan layak di masyarakat. Sehingga mereka nantinya juga profesional. Ibu satu anak ini bercerita, ia berhasil menyelesaikan S2 Psikologinya di Universitas Tarumanagara. Setelah tamat, ia hijrah ke Pekanbaru ikut suami dan mengajar di sekolah swasta.
Tetapi karena karena ingin berwiraswasta dan tidak terikat waktu Dinda mencoba mendirikan biro Psikologi, maka memutuskan untuk keluar dan harus rela melapas gaji bulanan demi berwiraswasta.
Kini selain menjadi Owner di biro Psikoligi yang didirikannya, ibu satu anak ini juga menjadi kontributor tetap majalah Psikologi Plus dan  pembicara di seminar-seminar terkait masalah psikologi pendidikan anak dan remaja.
“Prinsip hidup saya, semua mesti dijalani dengan penuh rasa cinta, kerja keras dan dinikmati serta bersyukur maka semua akan ada hikmahnya,” tutupnya. (yogi)