BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dalam rangka penerimaan Akpol, Brigadir, Bintara, Polda Riau menekankan untuk bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH).
Hal itu sangat diwanti-wanti Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain agar tidak ada pungli.
“Harus bersih dari praktek suap menyuap dan kolusi,”tegas Kapolda Riau Irjen Zulkarnaian, Senin (3/4/2017).
Jendral bintang dua itu mengatakan komitmen tersebut merupakan ikhtiar dari Polda Riau agar benar-benar bersih dan ditanamkan oleh semua panitia, peserta, dan orangtua. Dimana dalam kasus suap itu masih ada yang tertangkap terkait penerimaan polisi seperti di Sumatera Selatan.
Kapolda menceritakan dalam suap itu melibatkan Kepala Bagian Psikologi, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumsel serta dua anggota lembaga swadaya masyarakat sebagai pengawas ekaternal, kedapatan barang bukti berupa uang Rp4,7 miliar.
“Ini kok masih ada yang bisa bermain, memang maling ini lebih pintar dari polisi,” ujar Kapolda.
Dia juga mengingatkan Polda Riau yang pernah tertangkap suap menyuap dalam penerimaan polisi. Itu terjadi melibatkan Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Kepala Bagian Psikologi dengan barang buktinya Rp2,3 miliar.
Untuk itu, pihaknya menyediakan pengawasan internal dan eksternal. Contohnya untuk keaslian ijazah dibantukan dinas pendidikan, tes kesehatan minta pengawasan Ikatan Dokter Indonesia, dan tes psikologi diawasi Himpunan Psikolog Indonesia. Juga ada pengawasan dari Ombudsman dan LSM.
“Jangan mau, kalau ada orang coba menghubungi seolah membantu anaknya. Itu dipastikan kata-kata bohong, Kapolri sudah juga mengirimkan pesan agar ini jangan dijadikan panen raya,”sebut Zulkarnain.
Penulis : Eli S