BERTUAHPOS.COM (BPC)- El Salvador membuat kejutan. Negara ini melahirkan sebuah Undang-undang (UU) baru yang melarang penambangan logam. Itu karena negara ini lingkungannya sudah tercemari, sehingga pasokan air bersih menjadi langka.
Dalam UU yang baru ini, seluruh penambangan logam di seluruh wilayah ini dilarang untuk dilakukan. Ini untuk melindungi lingkungan dan sumber daya alam.
Undang-undang baru itu didukung oleh 70 orang legislator. Seluruh kegiatan eksplorasi, ekstraksi, dan memproses logam di dalam tambang terbuka maupun tertutup dilarang. Menteri Lingkungan Hidup Lina Pohl mengatakan, bahwa ini merupakan sebuah catatan bersejarah.
“Hari yang bersejarah di El Salvador sekaligus di seluruh dunia. Ini langkah yang sangat berani, luar biasa, dan sangat besar untuk mengurangi degradasi lingkungan di negara ini,†kata Lina Pohl yang diberitakqan Russia Today, Jumat (31/3/2017).
Â
Menurut data PBB, polusi lingkungan di El Salvador adalah salah satu yang tertinggi di kawasan Amerika Tengah. El Salvador hanya kalah dari Haiti. Sedangkan persediaan air layak minum di El Salvador adalah yang terendah di kawasan.
“Pertambangan adalah industri yang korban paling pertama dan terutama adalah air. Kita berbicara masalah hidup atau mati bagi suatu negara,†kata ahli pertambangan dan perairan dari Central American University di San Salvador, Andres McKinley.
Baca: Mantan Presiden Korsel, Resmi Ditahan
Undang-undang itu disahkan meski banyak ketertarikan dari perusahaan penambangan emas dan perak internasional. El Salvador sebelumnya memenangkan gugatan hukum terhadap perusahaan tambang OceanaGold Corporation pada Oktober 2016.
Perusahaan itu menuntut kompensasi senilai USD 250 juta (Rp 3,3 triliun) setelah El Salvador menarik izin ekstrasi yang diterbitkan pada tahun tahun 2009.
Namun tuntutan itu bukan memberinya kompensasi, tetapi malah OceanaGold diwajibkan membayar USD 8 juta (Rp106,4 miliar) kepada El Salvador. Ini merupakan salahsatu alasan UU baru itu diundangkan. jss