BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pekanbaru terus melakukan pemantapan layanan bayar pajak daerah memanfaatkan perbankan. Selain akses yang lebih luas pembayaran pajak lewat bank meminimalisir kemungkinan bocornya Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebab sistemnya online.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Bapenda Pekanbaru, Kendi Harahap kepada kru bertuahpos.com. “Saat ini pelayanan bayar pajak daerah misalnya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) sudah bekerjasama dengan BRK, BNI 46, dan BJB. Baru ada yang akan masuk dari Mandiri dan Bukopin, sedang dalam proses,†katanya, Selasa (28/03/2017).
Kendi katakan Bapenda sendiri membuka pintu kerjasama selebar-lebarnya dengan perbankan. “Dengan begitu akan terjadi persaingan. Dan efeknya layanan masyarakat menjadi lebih baik,†sebutnya.
Bagi Kendi pemanfaatan teknologi informasi termasuk dalam inovasi Catur Cita. “Dengan teknologi penyediaan data lebih akurat,†katanya.
Baca: Triwulan I Pajak Nomor Kendaraan Bermotor di Riau Belum Capai Target
Selain itu Bapenda menawarkan perbankan yang sudah bekerjasama dengan Pemko Pekanbaru menyediakan perangkat Transaction Monitoring Device (TMD). Perbankan bisa membeli atau menyewa TMD ke vendor dengan kompensasi Wajib Pajak membuka rekening pada Bank tersebut.
“Kita menawarkan bank untuk memanfaatkan perangkat TMD. Kalau kita yang menyediakan, anggaran yang dibutuhkan lumayan besar. Makanya kita usahakan agar tidak memakai APBD. Tetapi pelayanan pada wajib pajak semakin baik dan mudah,†terangnya.
Pada tahun 2017, Bapenda Pekanbaru menargetkan pendapatan asli daerah dari 11 potensi pajak sekitar Rp 800 miliar. “Tetapi pada perubahan APBD angkanya bisa berganti, biasanya target turun. Menyesuaikan dengan kondisi nantinya,†sebut Kendi.
Penulis: Riki Ariyanto