BERTUAHPOS.COM (BPC), TANAHDATAR – Sejak sebulan terakhir harga bawang prei ditingkat petani anjlok. Petani menjual Rp1.000 per kilogramnya. Harga ini terendah sejak lima tahun terakhir.
Akibatnya, banyak bawang prei milik petani di daerah lereng Gunung Merapi dan Singgalang, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, tidak terawat bahkan dibiarkan memerah.
“Saat ini harga bawang prei memang sangat murah dan ini termurah sepanjang saya jadi petani,” sebut Ima, seorang petani di Nagari Peninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.
Seakan tidak percaya jika harga bawang prei tiba-tiba turun drastis. Padahal akhir tahun 2016 lalu harga per kilogram  penyedap rasa masakan ini masih berkisar di angka Rp 7.000 – Rp 10.000.
Ini sebut Ima, menjadi pukulan bagi petani, sekaligus risiko dari bercocok tanam. Meski tidak merugi sangat banyak, tetapi setidaknya telah mematahkan semangat petani untuk menanam bawang prei.
“Bawang prei ini kan jangka waktu panennya cepat. Jadi, kita menanam itu juga disandingkan dengan tanaman lain seperti seledri, sayur manis, terong hingga cabai. Sehingga bila bawang prai murah kita masih punya yang lain, jadi kerugian kita tidak begitu besar, tapi membuat kita jadi malas menanam,” terangnya.
Ima mengaku, tidak mengetahui secara pasti penyebab anjloknya harga bawang prei dipasaran. Bisa saja prediksinya, disebabkan membanjirnya bawang prei dari hasil panen serentak di berbagai daerah di Indonesia.
Tetapi sebut ibu dua anak ini, tidak seimbang dengan jumlah permintaan pasar. “Saya tidak tahu pasti, tetapi mungkin banyaknya bawang prei di pasaran sedangkan permintaan tidak bertambah yang berakibat anjloknya harga,” sebutnya.
Dia berharap, ke depan harga bawang prei bisa kembali normal sehingga petani kembali semangat untuk bercocok tanam bawang prei. (khatik)