BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Keberadaan reklame setinggi 4 meter di Simpang Labersa berdiri tak jauh dari rumah Rosmida. Selama ini ia pun diliputi kekhawatiran tertimpa reklame panjang.
“Jika angin kencang dan baleho reklame itu rusak, pasti menimpa rumah kami,” katanya Senin, (16/6/2014). Rosmida menambahkan, baleho tersebut dibuat hanya bersifat sementara. Hanya untuk keperluan informasi tentang Munas salah satu partai, pada tahun 2011 silam. Namun, sehabis acara Munas tersebut, papan reklame itu tidak kunjung dibongkar.
“Waktu pertama, saya diberi uang Rp500 ribu oleh pemilik beleho dan katanya hanya sementara. Jadi ya saya mengizinkan. Tetapi anehnya papan reklame itu tidak juga dibongkar. Malah dipasang iklan silih berganti,” pungkasnya.
Kekhawatiran rumahnya bakal ditimpa billboard reklame memang menjadi alasan, terlebih akhir-akhir ini Kota Pekanbaru sering terjadi angin kencang di malam hari.
Berdasarkan kwitansi uang sewa, diduga papan reklame raksasa itu milik PT Swastika. Tetapi dirinya tidak tahu mesti menyampaikan kemana karena di baleho tidak tertera alamat dan nomor telepon perusahaan periklanan itu.
“Kami merasa diintimidasi karena memampang nama salah satu media di dekat reklame besar itu, mereka sudah memakai lahan kami dan sekarang malah memampangkan nama media yang diduga milik dari pemilik reklame,” tuturnya. (iqbal)​