BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANABRU – Klinik kebun PT Tunggal Perkasa Plantations (PT TPP) dan PT Kimia Tirta Utama (PT KTU) sudah memiliki surat ijin Klinik Pratama. Hal ini sekaligus meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa kedua perusahaan tersebut menyalahi aturan karena tidak berijin.
“Surat ijin klinik Pratama tersebut sudah dikantongi oleh PT TPP dan PT KTU, jadi tidak benar yang mengatakan kedua klinik perusahaan tersebut tidak berijin.”kata Syahrul CDO PT KTU sambil memperlihatkan sertfikat ijin tersebut.
Syahrul juga mengatakan surat ijin praktik  dr. Fika Arif dari Ikatan Dokter Indonesia juga sudah ada.  Sehingga tidak ada masalah dr. Fika bisa berpraktek di klinik kebun PT KTU.
“Tidak benar pemberitaan yang menyudutkan dr. Fika. Jangan sampai kegiatan pelayanan bagi masyarakat terganggu oleh dugaan yang tidak benar itu. Biarkan beliau melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat.” tutur Syahrul.
Syahrul mengatakan kedua klinik perusahaan tersebut selama ini juga sudah banyak memberikan pelayanan dan membantu kesehatan tidak saja kepada karyawan namun juga masyarakat di sekitar perkebunan yang membutuhkan.
PT TPP dan PT KTU adalah perusahaan yang dijalankan dengan  memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Untuk masalah perijinan hingga operasional perusahaan patuh dan kosern terhadap peraturan perundangan yang berlaku. “PT TPP di Kabupaten Indrahiri Hulu (Inhu) dan PT KTU di kabupatan siak sudah berdiri puluhan tahun. Perusahaan ini memberikan kontribusi  cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja serta perkembangan daerah.” lanjut Syahrul.
Pelayanan kesehatan adalah salah satu  program CSR yang menjadi prioritas PT TPP dan PT KTU. Program CSR lainnya adalah di bidang ekonomi, pendidikan dan lingkungan. Di bidang  kesehatan tersebut antara lain program revitalisasi posyandu dengan memberikan bantuan obat-obatan dan penyuluhan kepada ibu-ibu kader.
Sementara di bidang pendidikan kedua perusahaan aktif rutin membantu siswa-siswa berprestasi dengan memberikan dana beasiswa, memberikan pelatihan kepada guru di daerah yang masuk dalam program pelatihan 1000 guru di Indonesia. Rilis