BERTUAHPOS.COM (BPC) – Ternyata, kopi dan teh mengandung zat yang dapat melindungi peminumnya dari diabetes melitus tipe 2. Mereka memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini, dan tidak bergantung pada insulin.
Tapi jangan gembira dulu. Sebab khasiat kopi dan teh untuk melindungi tubuh itu bukan berasal dari kafein yang terkandung di dalamnya. Kopi yang non-kafein (decaf) justru memiliki efek terbaik untuk menangkal penyakit diabetes. Itu termuat dalam Archives of Internal Medicine, jurnal medis yang diterbitkan Asosiasi Medis AS.
Mereka mendasarkan kesimpulan ini pada 18 hasil penelitian yang melibatkan 500 ribu orang. Hasil analisis mereka menunjukkan, bahwa orang yang minum 3-4 gelas kopi atau teh per hari menurunkan risiko diabetes 20 persen atau lebih. Bahkan jika yang diminum adalah kopi non-kafein, maka efeknya akan lebih baik lagi, yaitu lebih dari 30 persen.
Penderita diabetes tipe dua biasanya mulai merasakan keluhan pada umur 40 tahun dan semakin terasa ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang tepat yang dibutuhkan tubuh. Biasanya diabetes tipe dua ini diatasi dengan menu diet sehat dan meningkatkan aktifitas fisik. Obat-obatan serta suntikan insulin kadangkala juga dibutuhkan untuk mengatasi keluhan penderita diabetes.
Para peneliti percaya penemuan kopi dan teh mengandung zat aktif menangkal diabetes akan membuka jalan baru dalam langkah dasar untuk menangkal diabetes mellitus. Apalagi jika penelitian lebih lanjut menguatkan hal ini, maka dokter dapat menyarankan pasiennya minum kopi atau teh sebagaimana ia menyarankan pasiennya teratur berolahraga dan menjaga berat badan mereka.
Kombinasi antara data serta analisis para peneliti menunjukkan setiap tambahan cangkir kopi yang dikonsumsi memotong risiko diabetes sebesar 7 persen. Kepala Peneliti dari Universitas Sydney, Australia, Rachel Huxley menegaskan, penelitian menunjukkan kopi non-kafein berdampak lebih baik, maka zat yang mencegah diabetes jelas bukanlah kafein.
Komponen lain dalam kopi dan teh, diantaranya magnesium dan antioksidan, diketahui merupakan bahan klorogenik yang mampu memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah ditengarai sebagai bahan aktif yang menjaga seseorang dari diabetes.
“Identifikasi adanya komponen aktif dari minuman ini akan membuka cara baru dalam pencegahan diabetes mellitus,†tutur Dr Huxley. Implikasinya, penanganan terhadap orang-orang yang memiliki risiko diabetes melitus menjadi akan sangat berbeda.
Namun, Dr Victoria King, ahli diabetes dari Inggris berpendapat hasil penelitian itu harus dipandang hati-hati. Pasalnya, meski orang yang minum teh dan kopi relatif lebih rendah risiko diabetesnya, harus dilihat juga aktifitas fisik dan diet yang dilakukan orang yang diteliti.
“Yang jelas diabetes mellitus amat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Makan-makanan yang sehat, tinggi serat, menghindari lemak jenuh dan makanan manis berlebihan tetap merupakan langkah utama menghindari diri dari diabetes,†tuturnya. (jss)