BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sepanjang Desember 2016, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,23%. Tingkat inflasi di Riau pada bulan Desember jauh lebih rendah dibanding rata-rata inflasi nasional, yakni sebesar 0,43%. “Ini pertama kali terjadi sepanjang 2016,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom, Selasa (03/01/2017) dalam berita resmi BPS di Jalan Patimura, Pekanbaru.
Dari angka inflasi selama bulan Desember 2016, total inflasi di Riau sepanjang tahun itu sebesar 4,04%. Dari tiga kota di Riau yang masuk dalam perhitungan inflasi di Riau, Kota Pekanbaru masih memberikan sumbangan inflasi terbesar, yakni 0,27%. Sedangkan Kota Dumai sendiri 0,07% dan Tembilahan 0,02%.
Sementara itu, dari total keseluruhan inflasi di Riau selama tahun 2016, Kota Pekanbaru masih memberikan sumbangan inflasi terbesar yakni sebesar Rp4,19%, Kota Dumai 3,98%. Dan Kota Tembilahan sebesar 2,58%.
Komoditi yang memberi andil terhadap inflasi selama tahun 2016, yakni cabai merah, bawang merah, tarif pulsa ponsel, daging ayam ras dan sebagainya. BPS mencatat terjadinya inflasi di Riau sepanjang Desember 2016 ini lebih disebabkan karena adanya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran.
Diantaranya, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,83%. Diikuti oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,22%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,16%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05%. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04%, kelompok sandang mengalami penurunan harga sebesar 0,34 persen.
Dari 23 kota di Pulau Sumatera, yang melakukan penghitungan inflasi, ada sebanyak 21 kota yang mengalami inflasi sepanjang bulan Desember 2016. Dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebessr 2,25%. Sedangkan kota dengan inflasi tersendah terjadi Kota Tembilahan dan Kota Padang Sidempuan, yakni sebesar 0,02%.
Penulis: Melba Ferry Fadly