PEKANBARU, BERTUAHPOS.COM (BPC) Â – Â Ribuan tokoh-tokoh muslimah Kota Pekanbaru hadir memenuhi Ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru pada Ahad 18 Desember 2016 untuk menghadiri Kongres Ibu Nusantara Ke 4. Acara yang bertema Negara Soko Guru Ketahanan Keluarga ini yang juga diselenggarakan di 83 Kota di Indonesia, bertujuan untuk mengedukasi para Ibu nusantara akan peran besar negara menjadi tiang utama untuk menjaga ketahanan keluarga.Â
“Tahun ini Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) mengangkat tema ini karena keprihatinan MHTI akan derasnya arus liberalisasi yang menyerang keluarga muslim. Kita akan memberikan gambaran penyebab dari banyaknya kerusakan sehingga kita dapat mencari solusi tuntasnya,†uangkap Ketua DPD I MHTI Wilayah Riau ini, Noveriyanti, S.Hut.
Kongres ini menghadirkan empat narasumber yang mengupas tuntas bagaimana arus liberalisasi yang dimaksud. Dr. Hj. Herlina Latifah Rahma selaku narasumber pertama menjelaskan bahwa keluarga hari ini sedang diterpa dan dilanda oleh arus liberalisasi. Arus itu adalah kekuatan besar yang menyebarkan paham kebebasan dan melepaskan ketaatan kepada aturan Allah.
“Yang kita hadapi saat ini adalah negara barat dengan mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk mengaruskan liberalisasi yang berujung pada kehancuran keluarga,†ujarnya dihadapan seluruh peserta kongres.
Senada dengan hal tersebut, narasumber kedua Kurnia Budi Yanti, M.Pd juga menegaskan bahwa peran kunci negara adalah menyediakan kurikulum pendidikan yang menancapkan aqidah, melaksanakan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, dan menjadikan keluarga sebagai qudwah.
Hilma Malini, S.E, Ak selaku narasumber ketiga dan Sri Lestari, A.Md selaku narasumber keempat juga memberikan gambaran terkait pelayanan pendidikan dan kesehatan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, diswastanisasi oleh instansi tertentu sehingga rakyat harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan akibat menjadi barang komoditi.
“Dengan demikian, kita harus meninggalkan sistem ekonomi kapitalis yang rusak ini dan digantikan dengan sistem ekonomi Islam dimana negara akan menjamin dan menyediakan fasilitas layanan umum, memenuhi langsung kebutuhan komunal serta negara islam menjamin lapangan pekerjaan bagi penanggung jawab nafkah keluarga,†ujar Hilma.Â
Sementara dibidang hukum, Islam memiliki sanksi-sanksi yang tegas untuk mencegah pelakunya serta masyarakat melakukan perbuatan kriminal serta menjadi penebus dosa diakhirat kelak.Â
Acara juga dimeriahkan oleh pameran miniatur Negara Soko Guru Ketahanan Keluarga yang memberi gambaran kehidupan dalam negara Islam yakni Khilafah Islamiyah. Musikalisasi Puisi serta penampilan nasyid menjadi penutup seluruh rangkaian Kongres Ibu Nusantara ke 4 di Kota Pekanbaru. (rilis)