BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU- Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah menyebut potensi wisata di Pekanbaru besar. Alasannya karena keberadaan Sungai Siak yang termasuk Sungai terdalam di Indonesia berada di tengah-tengah kota memiliki nilai lebih untuk menggaet wisatawan.
Hal itu disampaikan Dede kepada kru bertuahpos.com lewat sambungan seluler. “Sungai Siak ini yang semestinya dimaksimalkan sebagai ikon wisata. Karena disitu nilai lebih,” terangnya. (Baca: Siapa Bilang Pekanbaru itu Boring? Ini Tipsnya)
Bahkan Dede terang-terangan menyebut semestinya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bisa meniru Kota palembang yang memanfaatkan Sungai Musi. “Tidak salah kalau Pekanbaru meniru pengelolaan seperti yang dilakukan di Sungai Musi Palembang. Yakni dengan memoles Sungai Siak menjadi wisata kuliner dengan rumah makan apungnya,” sebut Dede, Minggu (18/12/2016). (Baca: Siapkan Batin, Hal Ini Penting Diperhatikan Bagi Anda yang Pertama ke Bali!)Â
Namun tentu saja wacana tersebut tidak bisa terwujud tanpa ada komitmen dari pemerintah daerah sendiri. “Seperti dioperasikannya Bus Air milik Pemko Pekanbaru itu kita dukung sekali, kita apresiasi. Tetapi juga yang terpenting bagaimana fasilitas publik di sekitar lokasi, keamanan, dan akses menuju wisatanya juga harus disiapkan. Baru bisa kita bicarakan apakah dengan bekerjasama pihak ketiga atau seperti apa,” sebutnya. (Baca: Ngapain Beli, Ternyata Buat Terompet Akhir Tahun Mudah)
Karena kata Dede untuk memajukan wisata apalagi Pekanbaru yang notabene Ibu kota Provinsi Riau tidak bisa sendiri-sendiri. Harus ada sinergi baik itu pihak swasta, asosiasi dan pemerintah daerah. Yang terpenting ketika sudah dibahas harus segera direalisasikan tidak sekedar wacana. (Baca: Rayuan-Rayuan Pedagang di Jam Gadang Bikin Luluh)
Dengan begitu, Dede optimis masyarakat Riau khususnya Pekanbaru punya alternatif wisata. Tidak melulu pergi ke luar kota atau ke luar negeri seperti Singapura atau Malaysia. Sehingga Pekanbaru tidak tertinggal dengan daerah lainnya, yang terus berbenah untuk meningkatkan destinasi wisata. Sebab sektor wisata masih dilirik sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menggiurkan.
Penulis: Riki Ariyanto