BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan olehBasuki Tjahja Purnama atau Ahok terus bergulir. Bahkan di media-media sosial ramai berita atau konten-konten provokatif hingga menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Prof Nazir karim mengajak masyarakat untuk tidak membagikan konten-konten barbau provokatif. “Kita minta yang provokatif-provokatif jangan di share. Kita juga mesti menghormati hukum yang sedang berlangsung,” katanya.
Prof Nazir yang juga pernah menjabat Rektor UIN Suska Riau ini menyampaikan perlu rasanya bagi pengguna sosial untuk menahan diri dengan tidak membagikan informasi yang tidak jelas dan bernada provokatif. “Jangan nanti malah memperkeruh suasana yang dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab. NKRI yang paling utama,” katanya.
Bagi Prof Nazir demo yang berlangsung merupakan murni persoalan akidah. “Tidak ada itu ditunggangi,” sebutnya.
Selain itu Prof Nazir juga berharap agar persoalan penistaan agama bisa diproses secara adil dan transparan. “Jangan sampai mengecewakan umat. Persoalan inikan karena respon yang lambat, sehingga umat turun dan meminta keadilan,” katanya.
Sebagai informasi, Ahok sudah resmi ditetapkan sebagai Tersangka oleh Mabes Polri atas dugaan penistaan agama terhadap surat Almaidah ayat 51. Rencananya juga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) kembali menggelar aksi damai Bela Islam jilid III yang dilangsungkan pada 2 Desember mendatang.
Penulis: Riki