BERTUAHPOS.COM, Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah mengambil kebijakan penyelamatan ekonomi nasional agar tidak terus terpuruk. Bank sentral melihat ada tiga persoalan pokok dan solusi untuk ekonomi Indonesia.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Yudha Agung mengatakan, selama ini Indonesia tak lepas dari ketergantungan impor. Ini tantangan besar untuk masa depan ekonomi nasional.
“Solusinya ekspor, tapi kita tidak bisa tergantung ekspor bahan mentah, ini harus bisa olah ke depan, apalagi kita mau bergeser pada industri manufaktur ini sebuah tantangan,” ujarnya di Kantor Perwakilan BI Padang, Minggu malam (8/6).
Menurutnya jika ingin menjadikan Indonesia sebagai industri manufaktur maka harus sejalan dengan peningkatan teknologi.
“Kalau mau jadi negara yang kuat harus ditingkatkan kemampuan teknologinya, produksi, memberikan insentif sektor penggenjot ekspor dan insentif produksi yang selama ini kita impor,” jelas dia.
Kedua persoalan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik. Dengan besarnya subsidi, tak ada ruang fiskal untuk belanja modal sebagai mesin pendorong ekonomi. Solusinya tak lain memperbesar ruang untuk belanja modal. “Kondisi fiskal kita jadi rentan terhadap harga minyak dunia dan nilai tukar,” katanya.
Ketiga, diversifikasi energi guna menanggulangi defisit energi. Juga dengan memperkuat produksi pangan. “Pemenuhan kebutuhan pangan harus bertumpu pada produksi dalam negeri,” ungkap dia.
Jika reformasi struktural tak segera dilakukan, kata Yudha, dampak jangka menengahnya adalah pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 6 persen. “Jika lebih dari itu, ekonomi akan memanas, namun jika dilakukan, maka pertumbuhan ekonomi akan mencapai 7 persen,” tutup dia.(Merdeka)