BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hasil olahan komoditi baik disektor pertambangan maupun perkebunan di Riau memang dikenal banyak diminati oleh negara asing. Potensi kekayaan alam Riau sudah sejak lama diakui negara-negara itu.
Sektor unggulan yang dominan di Provinsi Riau yakni Perkebunan dan Migas. Kedua sektor itu bahkan menjadi sumbangsih terbesar untuk Dana Bagi Hasil (DBH) di Provinsi Riau.
Namun ternyata tidak hanya kedua sektor ini yang banyak diputihkan oleh negara asing. Bahan baku non Migas ternyata juga banyak diekspor ke luar negeri. Bahan baku itu dikirim ke beberapa negara luar. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat bahwa negara yang paling dominan menjadi jutaan ekspor di Riau adalah Tiongkok.
“Bahkan sampai 16,99 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Riau, Â Aden Gultom, Rabu (02/11/2016).
Selanjutnya, negara yang menjadi tujuan ekspor Riau yakni India, sampai 16,30 persen, selanjutnya disusul Negara Belanda dengan nilai 6,98 persen, Malaysia 6,63 persen, dan Pakistan 6,60 persen. Sedangkan untuk keseluruhan pangsa pasar ada sebanyak 53,49 persen.
Share terbesar yakni lemak dan minyak hewan nabati yakni sebesar USD 4.69 miliar. Sementata untuk ekspor kertas dan karton USD 977.50 juta, bubur kayu USD 872. 91 juta dan berbagai produk kimia USD 694.57juta.
Sepanjang September 2016 nilai ekspor non Migas mencapai USD 999.00 juta atau naik sebesar 0.80 persen dibanding ekspor non Migas bukan Agustus lalu hanya sebesar USD 992.00 juta. Sedangkan ekspor non Migas pada periode Januari hingga September sebesar USD7.68 miliar atau turun sebesar 5.89 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.
Penulis: MelbaÂ