BERTUAHPOS.COM (BPC),PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau berusaha mendorong setiap daerah berkembang untuk bersinergi antara Nelayan, Pedagang, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi bersama piahk Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memajukan sektor perikanan ini. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Riau  Arsyadjuliandi Rahman dalam agenda peninjauan lokasi pengembangan perikanan di Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi, Rabu (28/9/2016) lalu besama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suseno Sukuyono.
Dalam agenda kegiatan tersebut, Gubernur Riau  Arsyadjuliandi Rahman dan Kepala BPSDM-KP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Suseno Sukuyono, turut didampingi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Tien Mestina, Wakil Bupati Rokan Hilir, Jamiludin serta rombongan lainnya.
Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, mengatakan potensi pengembangan perikanan harus dikerjakan orang profesional dan infrastruktur mendukung.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Riau  Arsyadjuliandi Rahman menjelaskan, bahwa tujuan kedatangan tim dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk melihat secara langsung potensi perikanan khususnya di wilayah pesisir.
“Beliau (Kepala BPSDM KP, red) tertatik ke Bagansiapiapi karena kota ini merupakan kota sejarah. Dulukan ini pusat ikan terbesar di Indonesia pada waktu itu, makanya beliau datang kemari,†sebut Gubri.
Letak Provinsi Riau yang strategis, berada antara 01° 05’ 00†Lintang Selatan – 02° 25’ 00†Lintang Utara atau antara 100° 00’ 00†– 105° 05’ 00†Bujur Timur sehingga terdapat wilayah lautan sejauh 12 mil dari garis pantai, memiliki 4 sungai besar yang mempunyai arti penting sebagai sarana perhubungan seperti Sungai Siak (300 Km) dengan kedalaman 8 -12 m, Sungai Rokan (400 Km) dengan kedalaman 6-8 m, Sungai Kampar (400 Km) dengan kedalaman lebih kurang 6 m dan Sungai Indragiri (500 Km) dengan kedalaman  6-8 m.Â
Ke 4 sungai yang membelah dari pegunungan daratan tinggi Bukit Barisan Bermuara di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan itu dipengaruhi pasang surut laut sehingga menjadikan wilayah Provinsi Riau sangat berpotensi untuk dijadikan pengembangan sektor perikanan darat dan laut.
Untuk sektor perikanan laut, Provinsi Riau memiliki daerah Seperti Panipahan, Rokan Hilir, Bengkalis, Meranti dan Indragiri Hilir merupakan penyumbang hasil laut untuk Riau. Selain itu sumberdaya perikanan air tawar juga selama ini seperti di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu dan Kuansing.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, jumlah nelayan yang ada di Riau berjumlah 36.819 terutama tersebar di tujuh Kabupeten/Kota yang ada.
Terbanyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 9.287, Rokan Hilir (Rohil) dengan 7.636 nelayan, Bengkalis 7.459 nelayan, Kampar 4.100 nelayan, Kepulauan Meranti 2.604 dan Kabupaten Pelalawan dengan berjumlah 1.996 nelayan.
Dalam upaya meningkatkan  kesejahteraan nelayan, ada beberapa program dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.  “Mereka itukan terdaftar dan ada kartu idenditinya selaku nelayan. Dari situ akan mendapatkan berbagai pembinaan yang diberikan.  Seperti program sertifikat tanah, asuransi dan bentuk bantuan lainâ€, sebutnya lagi sembari mengatakan kalau yang mndapatkan bantuan ini harus yang punaya kelompok nelayan dan terdaftar diKemenhumkam.
Selanjutnya, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau melakukan penebaran 55 ribu ekor bibit ikan jenis Baung di Danau larangan Sungai Tombang, Desa Perambahan Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar.
Sedangkan untuk sektor perikanan laut, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perikanan terus melakukan pembinaan dan pemberian bantuan untuk nelayan tradisional, seperti bantuan alat tangkap mulai jaring sampai perahu bermotor. Apa yang dilakukan pemerintah Provinsi Riau untuk sektor perikanan ini untuk mendukung pemerintahan Presiden Jokowi yang membangun sektor kelautan untuk Indonesia kembali jaya.(advertorial)