BERTUAHPOS.COM ,JAKARTA – Juru bicara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Herman Suryatman, mengatakan pihaknya akan memeriksa pengangkatan anak dan menantu Gubernur Riau Annas Maamun sebagai pejabat eselon III dan IV. “Apakah pengangkatan itu memenuhi persyaratan administrasi dan prosedur yang benar atau tidak,” ujar Herman kemarin.
Â
Menurut dia, Undang-Undang Aparatur Sipil Negara mengatur aparatur negara agar tidak boleh menempatkan seseorang dengan alasan kekuasaan. “Kasus ini akan didalami,” ujarnya.
Â
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Didik Suprayitno mengatakan akan mengirim Inspektorat Jenderal ke Riau guna memeriksa masalah ini. Gubernur, kata dia, berwenang mengangkat siapa pun sebagai pejabat eselon II ke bawah. Namun ihwal pengangkatan itu ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi, yakni pernah menjabat minimal dua tahun jabatan di bawahnya, pendidikan memenuhi, golongan memenuhi, dan diusulkan oleh atasannya. “Apabila terbukti melanggar, baru bisa dibatalkan,” kata Didi.
Â
Annas menyisipkan anak dan kerabatnya dalam jabatan struktural pemerintah Riau. Anak dan menantu Annas, Fitriana, diangkat menjadi Kepala Seksi Mutasi dan Non-Mutasi Badan Kepegawaian Daerah Riau.
Â
Lalu Winda Desrina dilantik menjadi Kepala Seksi Penerimaan UPT Dinas Pendapatan Daerah Riau. Sedangkan saudara iparnya, Syaifuddin, dilantik untuk jabatan Kepala Sub-Bagian Tata Usaha Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Setdaprov Riau.
Â
Sebelumnya, sang gubernur sudah menempatkan anak kandungnya, Noor Charis Putra-berusia 27 tahun-menjadi Kepala Seksi Jalan dan Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau. Lalu, menantunya, Dwi Agus Sumarno, diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Riau.
Soal pengangkatan kerabat yang menjadi pemberitaan tersebut sempat menggusarkan Gubernur Annas. Dia mengeluarkan kata tak senonoh saat dimintai konfirmasi media lokal, BertuahPos.com, Kamis lalu. Dia mengklaim pengangkatan itu sesuai dengan prosedur. Misalnya pengangkatan Dwi Agus, disebutnya sebelumnya telah menjabat Direktur IPDN di Rokan Hilir. “Janganlah iri hati, apa salahnya angkat anak saya. Tidak ada itu dinasti-dinasti. Pan*** kalian,” ujarnya.(KoranTempo)