BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Mangkraknya pembangunan Pasar Cik Puan Pekanbaru mendapat sorotan Herman Abdullah. Mantan walikota Pekanbaru dua periode ini menilai Pemko Pekanbaru tidak serius untuk pembangunan pasar tersebut yang sudah menelan anggaran senilai Rp 20 miliar.
Herman Abdullah bersikukuh tidak rela jika pasar yang diperuntukkan bagi pedagang kecil tersebut diserahkan ke swasta. “Saya kalau ditanya tetap tidak setuju (swasta). Tetap (Pemko) yang bangun,” katanya kepada kru bertuahpos.com belum lama ini. (Baca: Nasib Pasar Cik Puan Tergantung Kemurahan Hati Pemprov Riau)
Bagi Herman, jika diserahkan ke pihak ketiga, maka akan ada aksi ambil untung. “Ini kan untuk pedagang yang sudah berjualan setengah abad di sana, yang cuma mencari nafkah. Kalau diserahkan ke pihak ke tiga kan sayang. Kalau modal besar suruh cari yang lain,” paparnya. (Baca: Nasib Pasar Cik Puan Miris, Pemko Mulai Pasrah)
Tentang alasan Pemko Pekanbaru mangkraknya pembangunan akibat keterbatasan anggaran, dinilai mengada-ada. “Tidak ada anggaran terbatas. Kenapa untuk yang lain bisa, sekolah, rumah sakit. Itu kan puluhan miliar juga,” jelasnya.
Walau bukan sebagai walikota, Herman tetap berharap siapa pun yang menjadi orang nomor satu di Pekanbaru bisa memperjuangkan nasib Pasar Cik Puan. “Siapa pun walikotanya lanjut saja. Malu kita (mangkrak),” tuturnya.
Â
Seperti diketahui pembangunan Pasar Cik Puan yang sudah setengah jalan terpaksa dihentikan Pemko Pekanbaru. Penyebabnya ada polemik terkait status kepemilikian lahan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) menilai pembangunan pasar Cik Puan tanpa koordinasi. Sebab sebagian lahan yang sedang dibangun tersebut masih milik Pemprov. Sedangkan Pemko bersikukuh lahan tersebut sepenuhnya sudah dihibahkan ke mereka.
Belakangan dibentuk tim bersama antara Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru. Meski demikian tetap saja, Pasar Cik Puan belum dilanjutkan. Sebab belum ada kesamaan persepsi antara Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru.
Penulis: Riki