BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebagai Ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru masih kekurangan pasokan ikan dari budidaya lokal. Selama ini pasokan ikan laut atau tawar didistribusikan dari Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Pekanbaru, El Syabrina. “84 persen kebutuhan ikan baik tawar mau pun laut dipasok dari luar Provinsi Riau,†sebutnya, Rabu (07/09/2016).
Dengan kata lain permintaan ikan di Pekanbaru mencapai 90,67 ton setiap hari. Sedangkan produksi ikan air tawar, Pekanbaru hanya mampu memenuhi kebutuhan 16 persen. “Sisanya datang dari Sumatera Utara, Sumbar dan daerah lainnya,” sebut mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru.
Disebut El Syabrina rendahnya produksi ikan lokal sebab Pekanbaru tidak memiliki kawasan pantai. Sedangkan untuk ikan darat peternak mandiri atau kelompok dinilai belum maksimal.
Data Distanak setidaknya mencatat tangkapan ikan air tawar yang dikembangkan lewat kolam budidaya dan tambak baru memenuhi 14,6 ton per hari. Sehingga masih ada kekurangan 75 ton per hari, dari kebutuhan 90,67 ton per hari.
Setidaknya ada 65 Unit Pembenihan ikan Rakyat (UPR) se Pekanbaru. Baik yang budidaya lele, nila patin, baung, atau gurame. Dari 65 UPR ini sudah membina sebanyak 200 kelompok rumah tangga perikanan. Bidang budi daya perikanan untuk dijual menjadi ikan dewasa kepada gerai kuliner atau rumah tangga ada yang lokal dan luar daerah.
Sebenarnya El Syabrina menilai potensi bisnis ikan untuk Pekanbaru masih berpeluang besar. Hanya saja masalahnya dari sumber daya manusia (SDM) peternak ikan air tawar yang masih minim.
Saat ditanya langkah Pemko Pekanbaru untuk membenahi tersebut, El sebut pihaknya sudah lakukan. “Setiap tahun kami selalu lakukan pelatihan. Masalahnya masyarakat Pekanbaru kurang tertarik,â€Â katanya.
Penulis: Riki